BANADA ACEH, 17/3 - AMANKAN GRANAT. Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda NAD, mempersiapkan peralatan pengamanan sesaat sebelum mengamankan satu granat tangan (granat asap) di bawah mobil, Kantor Perwakilan Unicef, Desa Lamlagang, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Selasa (17/3). Granat tangan dilemparkan orang tak dikenal pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 Wib tidak sempat meledak. (Foto: ANTARA/Ampelsa/Koz/hp/09)
17 Maret 2009, Banda Aceh -- Kantor perwakilan Unicef di Jalan Masjid Assadakah Lorong 3 Lamlagang Banda Aceh, Selasa (17/3) sekitar pukul 03.00 dinihari dilempari granat. Hingga kini, polisi belum mengetahui pelaku dan motifnya.
Granat jenis asap buatan Korea ditemukan di bawah mobil oleh Satuan Pengamanan Unicef. Sebelum dilaporkan kepada polisi, granat yang masih mempunyai pin ini sempat disimpan di pos pengamanan. Namun Satpam baru melaporkan ke polisi pada pukul 08.45 WIB, setelah membaca tulisan “hand grenade” di benda tersebut.
“Saya tidak tahu kalau itu granat. Baru tahu pagi hari setelah baca tulisan granat di benda itu,” kata Azhari, satpam yang menemukan granat tersebut.
Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimobda Polda Aceh, mengamankan satu granat tangan (granat asap) di Kantor Perwakilan Unicef, Desa Lamlagang, Banda Raya, Banda Aceh, Selasa (17/3). Granat tersebut dilempar oleh orang tak dikenal Selasa sekitar pukul 03.00 WIB dinihari. Belum diketahui motif penggranatan tersebut. (ACEHIMAGE.COM/JUN)
Azhari mengatakan, sebelum menemukan granat dia melihat ada dua unit mobil, yaitu jenis Kijang Innova dan Honda CRV yang melintasi kantor Unicef. Beberapa saat kemudian, mobil Honda CRV kembali lagi melintas di depan Unicef.
“Tapi saya tidak berusaha untuk menyetopnya. Satu jam kemudian, saat saya patroli, saya menemukan benda itu di bawah mobil,” ujar Azhari.
Azhari mengatakan, sebelum menemukan granat dia melihat ada dua unit mobil, yaitu jenis Kijang Innova dan Honda CRV yang melintasi kantor Unicef. Beberapa saat kemudian, mobil Honda CRV kembali lagi melintas di depan Unicef.
“Tapi saya tidak berusaha untuk menyetopnya. Satu jam kemudian, saat saya patroli, saya menemukan benda itu di bawah mobil,” ujar Azhari.
Anggota tim penjinakan bom dan bahan peledak Brimobda Aceh menyisir kantor Unicef, Selasa pagi. Kantor Unicef di kawasan Lamlagang dilempari granat semalam. Polisi belum mengetahui pelaku dan motif penggranatan. (Ucok Parta/ACEHKITA.COM)
Komandan Penjinak Bom Brimob Aceh Bripka Rizaldi mengatakan, granat itu tidak sempat meledak karena masih ada satu pin yang tidak dicabut. Granat jenis itu mempunyai dua pin, namun hanya satu yang dicabut saat dilempar ke kantor Unicef. Dia menduga, pelempar tidak mengetahui jenis granat tersebut.
“Di sisi kepala granat masih terpasang pin, sehingga tidak sempat meledak,” kata Rizaldi.
Dia menambahkan, kalau granat tersebut meledak bisa melukai atau merusak dalam radius 10-15 meter.
Polisi masih terus menyisir kantor Unicef. (acehkita)
Komandan Penjinak Bom Brimob Aceh Bripka Rizaldi mengatakan, granat itu tidak sempat meledak karena masih ada satu pin yang tidak dicabut. Granat jenis itu mempunyai dua pin, namun hanya satu yang dicabut saat dilempar ke kantor Unicef. Dia menduga, pelempar tidak mengetahui jenis granat tersebut.
“Di sisi kepala granat masih terpasang pin, sehingga tidak sempat meledak,” kata Rizaldi.
Dia menambahkan, kalau granat tersebut meledak bisa melukai atau merusak dalam radius 10-15 meter.
Polisi masih terus menyisir kantor Unicef. (acehkita)
No comments:
Post a Comment