17 Maret 2009, Makassar -- Sebanyak 128 personel Lanud Sultan Hasanuddin terdiri dari awak pesawat Skadron Udara 11 , Skadron Udara 5 serta pelaku dan pendukung dari Skadron Teknik 044, Dinas Operasi , Logistik, Personel, Staf khusus, Kesehatan dan Batalyon Paskhas 466 terlibat latihan survival dasar tahun anggaran 2009 selama tiga hari tanggal 18 s.d 20 Maret didaerah Waduk Bili-bili Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar yang yang diawali pembukaan dengan upacara militer di Apron Galaktika bertindak sebagai Inspektur Upacara Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI IB.Putu Dunia, diikuti oleh seluruh anggota Lanud Sultan Hasanuddin dan Batalyon 466 Paskhas, Rabu (18/3).
Hadir Komandan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Arif Mustofa yang bertindak sebagai Direktur Latihan Survival Dasar TA 2009, dan para Wasdal (Pengawas dan Pengendalian) latihan yaitu Kepala Dinas Logistik Kolonel Tek Anwar Kasim, Kadisops Letkol Pnb Eko Dono Indarto, Kadispers Kolonel Pnb Djamaluddin serta Komandan batalyon 466 Paskhas dan Para Komandan Satuan dan Pejabat Staf lainnya.
Pembukaan latihan survival dasar yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun tersebut ditandai dengan penyematan tanda peserta latihan kepada perwakilan oleh Inspektur upacara , adapun tahap-tahap latihan meliputi materi latihan berupa teori yang dilaksanakan di Markas Batalyon 466 Paskhas dan praktek lapangan selama dua hari yang dilaksanakan di daerah Bili-bili Kabupten Gowa dan di AWR (Air Weapon Range) daerah Kabuputen Takalar Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan pembukaan latihan survival dasar, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI IB.Putu Dunia menyampaikan bahwa keberhasilan latihan ini tentunya sangat ditentukan oleh kecermatan dalam perencanaan, keseriusan melaksanakan kegiatan, serta perlunya kejelian pengawasan dan evaluasi pada setiap perkembangan yang terjadi di lapangan.
Selanjutnya dikatakan, semua proses itu merupakan tanggung jawab seluruh komponen latihan , baik kolat, pelaku maupun pendukung, dengan demikian menjadi suatu kaharusan dari setiap komponen yang terlibat untuk mentaati aturan-aturan yang ada demi tercapainya sasaran latihan survival dasar ini. “ Dalam latihan ini kita akan berinteraksi dengan masyarakat, kata Komandan Lanud, untuk itu saya pesankan untuk menjaga diri dengan baik, berkomunikasi dengan santun serta menghargai masyarakat sekitar.” Tegas Komanan Lanud.
Kepada peserta latihan, Komandan Lanud menekankan, agar melaksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh tanpa mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan, sesuaikan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah dibuat, dan yang tidak kalah pentingnya adalah agar tetap menjunjung tinggi disiplin dan nama baik satuan. Hadapi dinamika lapangan dengan semangat tinggi , sehingga setiap menghadapi permasalahan dapat segera teratasi dengan mengambil keputusan yang cepat dan tepat. (TNI AU)
Hadir Komandan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Arif Mustofa yang bertindak sebagai Direktur Latihan Survival Dasar TA 2009, dan para Wasdal (Pengawas dan Pengendalian) latihan yaitu Kepala Dinas Logistik Kolonel Tek Anwar Kasim, Kadisops Letkol Pnb Eko Dono Indarto, Kadispers Kolonel Pnb Djamaluddin serta Komandan batalyon 466 Paskhas dan Para Komandan Satuan dan Pejabat Staf lainnya.
Pembukaan latihan survival dasar yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun tersebut ditandai dengan penyematan tanda peserta latihan kepada perwakilan oleh Inspektur upacara , adapun tahap-tahap latihan meliputi materi latihan berupa teori yang dilaksanakan di Markas Batalyon 466 Paskhas dan praktek lapangan selama dua hari yang dilaksanakan di daerah Bili-bili Kabupten Gowa dan di AWR (Air Weapon Range) daerah Kabuputen Takalar Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan pembukaan latihan survival dasar, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI IB.Putu Dunia menyampaikan bahwa keberhasilan latihan ini tentunya sangat ditentukan oleh kecermatan dalam perencanaan, keseriusan melaksanakan kegiatan, serta perlunya kejelian pengawasan dan evaluasi pada setiap perkembangan yang terjadi di lapangan.
Selanjutnya dikatakan, semua proses itu merupakan tanggung jawab seluruh komponen latihan , baik kolat, pelaku maupun pendukung, dengan demikian menjadi suatu kaharusan dari setiap komponen yang terlibat untuk mentaati aturan-aturan yang ada demi tercapainya sasaran latihan survival dasar ini. “ Dalam latihan ini kita akan berinteraksi dengan masyarakat, kata Komandan Lanud, untuk itu saya pesankan untuk menjaga diri dengan baik, berkomunikasi dengan santun serta menghargai masyarakat sekitar.” Tegas Komanan Lanud.
Kepada peserta latihan, Komandan Lanud menekankan, agar melaksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh tanpa mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan, sesuaikan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah dibuat, dan yang tidak kalah pentingnya adalah agar tetap menjunjung tinggi disiplin dan nama baik satuan. Hadapi dinamika lapangan dengan semangat tinggi , sehingga setiap menghadapi permasalahan dapat segera teratasi dengan mengambil keputusan yang cepat dan tepat. (TNI AU)
No comments:
Post a Comment