KRI Klewang. (Foto: North Sea Boats)
2 Oktober 2012, Jakarta: Peristiwa terbakarnya kapal cepat rudal pesanan TNI Angkatan Laut, KRI Klewang-625, di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (28/9) pekan lalu tidak menyurutkan langkah Kementerian Pertahanan. Instansi ini akan tetap melanjutkan pengadaan kapal sejenis. Kemenhan berencana membeli empat unit kapal sejenis.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, pembelian kapal berjenis trimaran itu penting untuk memenuhi alutsista TNI AL. Apalagi kapal tersebut diproduksi di dalam negeri oleh putra-putri Indonesia. Dengan demikian, Kemenhan berupaya menghidupkan industri pertahanan dalam negeri.
Kasus terbakarnya KRI Klewang bukan jadi penghalang rencana pembelian kapal sejenis. Sebab, kata Menhan, "Tiga unit lainnya sudah diasuransikan. Sedangkan KRI Klewang belum diserahterimakan sehingga masih dalam tanggung jawab penjual."
Di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (1/10), Menhan mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan tentang KRI Klewang. Berdasarkan penyelidikan sementara, kapal itu terbakar karena konsleting listrik.
"Saya sudah telepon langsung. Sudah kontak ke vendornya. Tidak masalah untuk dilanjutkan kembali," tegasnya.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengamini hal tersebut. Menurut dia, pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran kapal tersebut adalah PT Lundin sebagai produsen. Sebab, kebakaran terjadi saat peluncuran atau ketika kapal belum diserahterimakan kepada TNI AL.
KRI Klewang adalah kapal jenis trimaran yang diklaim tidak bisa terdeteksi radar. Spesifikasinya, berbobot 53,1 GT, panjang 63 meter, menggunakan 4x marine engines MAN nomimal 1.800 PK yang dapat melaju hingga 35 knot. Kapal canggih ini diluncurkan pada 30 Agustus lalu dan direncanakan untuk diujicoba selama sebulan dengan 27 kru dari pasukan TNI AL.
Sumber: Jurnal Parlemen
No comments:
Post a Comment