Warga berkerumum melihat kebakaran KRI Klewang di galangan kapal milik TNI AL di Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur (28/9). (Foto: TEMPO/Ika Ningtyas)
1 Oktober 2012, Banyuwangi: Bangkai KRI Klewang yang terbakar Jumat, 28 September 2012 lalu hingga hari ini belum diangkat dari dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi. Bangkai yang tersisa adalah lambung bawah kapal yang mengapung di samping selatan dermaga TNI AL di Selat Bali.
Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Letnan Kolonel Muhammad Nazif, mengatakan pengangkatan bangkai KRI Klewang juga menjadi tanggung jawab perusahaan pembuatnya, PT. Lundin Industry Invest. "Secepatnya diangkat, tapi saya tidak tahu kapan jadwalnya," katanya kepada Tempo, Senin, 1 Oktober 2012.
Pemilik sekaligus Direktur PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin, mengatakan pengangkatan bangkai KRI Klewang masih menunggu sejumlah alat berat. PT. Lundin berencana mengerahkan 60 karyawannya untuk mengangkat bangkai kapal seharga Rp 114 miliar tersebut. "Belum tahu kapan, masih menunggu peralatannya," ujar Lizza.
Bangkai kapal rencananya akan dibawa ke galangan PT Lundin di Jalan Lundin No 1 Kelurahan Sukowidi, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, untuk dievaluasi lebih lanjut.
KRI Klewang yang terbuat dari komposit karbon itu terbakar pada Jumat, 28 September 2012 sekitar pukul 15.00 WIB. PT Lundin mengatakan kapal sepanjang 63 meter itu terbakar karena hubungan pendek arus listrik listrik saat pemasangan mesin dan instalasi listrik.
Adapun pihak TNI AL masih mensterilisasi lokasi terbakarnya kapal tersebut. Warga maupun wartawan hanya dapat melihat bangkai kapal dari jarak 50 meter. Karena dilarang masuk ke dermaga melalui Pangkalan TNI AL, wartawan masuk melalui perkampungan warga untuk menuju pantai.
Sumber: TEMPO
No comments:
Post a Comment