Panser Anoa. (Foto: beritahankam)
22 Desember 2009, Surabaya -- Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya selaku penanggungjawab keamanan di wilayah Jawa Timur mendukung sepenuhnya pemakaian alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan dalam negeri.
"Beberapa waktu lalu, kami mendapatkan dua panser Anoa buatan PT Pindad. Panser ini sangat tangguh dan kuat. Makanya kami mendukung pemakaian alutsista produk dalam negeri," kata Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suwarno, di Surabaya, Selasa.
Ia menyebutkan, untuk satu batalion Kodam V/Brawijaya membutuhkan 56 unit panser, sedangkan satu kompi sebanyak 17 unit panser.
"Dari jumlah tersebut saat ini hanya dua panser yang buatan dalam negeri. Terserah, kapan kami diberi bantuan panser lagi semua tergantung skala prioritas," katanya.
Suwarno mengharapkan, ke depan Indonesia bisa terus menciptakan amunisi dan alutsista untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara lain.
Ia menjelaskan, panser Anoa tampilannya tidak kalah dengan panser sejenis buatan Eropa dan sama-sama beroda enam.
Bagian dalam panser Anoa. (Foto: beritahankam)
Kendaraan tempur buatan Pindad itu mampu melaju dengan kecepatan 90 kilometer per jam. Anoa juga mampu melompati parit selebar satu meter dan melintasi tanjakan dengan kemiringan 45 derajat.
Bodi Anoa dilapisi baja tahan peluru yang ditembakkan dari senapan AK-47 atau M-16. Suspensi Anoa juga terbilang empuk karena menggunakan sistem suspensi "Independent Modular" dan "Torsion Bar".
Anoa dilengkapi sistem navigasi generasi terbaru ditambah alat komunikasi "antijamming". Panser Anoa bisa berfungsi sebagai pembawa pasukan, kendaraan komando, dan rumah sakit berjalan di medan tempur.
Anoa dipersenjatai senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan "Automotic Granade Launcher" (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri.
Keberhasilan PT Pindan dalam memproduksi panser Anoa itu menandai perwujudan kemandirian dalam negeri di bidang alutsista.
Meskipun demikian, PT Pindad belum sepenuhnya mandiri. Beberapa komponen masih diambil dari pabrikan Renault, seperti mesin, transmisi otomatis, dan suspensi.
"Namun, kami optimistis seluruh komponen alutsista produk PT Pindad akan dicukupi dari industri dalam negeri," kata Suwarno.
Bahkan, PT Krakatau Steel siap memenuhi kebutuhan baja PT Pindad yang akan digunakan untuk memproduksi panser Anoa.
Sementara itu, Departemen Pertahanan telah mengalokasikan dana Rp1,129 triliun untuk pembelian 154 unit Anoa ini yang diharapkan selesai pada akhir 2009.
ANTARA JATIM
No comments:
Post a Comment