Salah satu produksi PT Lundin Industry Invest dari tipe Interceptor X2K. (Foto: Lundin)
20 Desember 2009 -- Selain mengandalkan kapal yang diproduksi BUMN,TNI khususnya TNI AL juga bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri yang memproduksi kapal- kapal berukuran kecil yang digunakan untuk patroli keamanan di laut.
Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan PT Lundin Industry Invest. PT Lundin Industry Invest didirikan sejak tahun 2002 oleh pasutri John Ivar Allan Lundin yang berkebangsaan Swedia dan Lizza Lundin yang berkebangsaan Indonesia.
John Lundin memulai kehidupan kerjanya dalam sebuah perusahaan keluarga “Swede Ship”,di mana mereka bertanggungjawab membangun kapal-kapal patroli militer dengan panjang 10–30 meter, kapal penumpang berkecepatan tinggi dengan model catamaran (kapal dengan lambung ganda yang bersebelahan) berukuran 40–50 meter,dan beberapa yachts mewah berukuran besar,dengan panjang 44 meter.
Agar perusahaannya berkembang, Lundin dan Lizza akhirnya membentuk PT Lundin Industry Invest yang pabriknya berada di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kab Banyuwangi. Seluruh kapal yang diproduksi PT Lundin Industry Invest dinamai dengan North Sea Boats.
Segmen pasar PT Lundin Industry Invest awalnya adalah kapal pleasure, kemudian berkembang ke bidang komersial dan persewaan kapal. Bahkan, sekarang telah memperluas pasar melalui kerja sama dengan beberapa lembaga seperti Coast Guard, Search & Rescue (SAR), dan kekuatan militer dari dalam maupun luar negeri. Hingga kini PT Lundin Industry Invest telah bekerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri,baik dari unsur pemerintah maupun swasta.
“Fokus kami adalah membangun kapal dengan menggunakan desain cutting edge yang menggabungkan kekuatan, daya tahan, efisiensi, kenyamanan, dan nilai ekonomis,” kata Lizza yang juga direktur sekaligus pemilik PT Lundin Industry Invest. Dia menjelaskan, beberapa jenis kapal yang diproduksi antara lain model catamaran dengan panjang 12 meter yang tersedia dalam combat, patrol, VIP transfer, workboat, dan juga versi pleasure.
Selain itu, model lambung tunggal sepanjang 11 meter yang tersedia dalam tiga tipe seperti kapal penyergap (interceptor), diving/workboat, dan sport & fishing. Model lainnya adalah rigid hull inflatable berukuran 11,5 meter yang digunakan untuk pasukan khusus,operasi khusus, interceptor, SAR, dan versi workboat.
Dari unsur pemerintah di dalam negeri, saat ini pihaknya bekerja sama dan telah mengirimkan kapal untuk TNI-AL,Badan SAR Nasional (BASARNAS), Badan Koordinasi Keamanan Laut (BAKORKAMLA), dan Pemda Kabupaten Wakatobi (Sulawesi Tenggara).
“Saya bangga karena dapat membantu pertahanan nasional dan kapal-kapal kami yang berkualitas dunia ini dikerjakan oleh anak-anak bangsa,” jelas wanita asal Banyuwangi kelahiran 8 Juli 1970 ini. Sedangkan pelanggan non-pemerintah dari dalam dan luar negeri antara lain dari World Wild Foundation (WWF), Conservation International Indonesia (CII), The Nature Conservancy (TNC), serta beberapa hotel dan operator kapal sewaan lainnya.
Interceptor X2K saat diuji coba. (Foto: Lundin)
Selain itu, PT Lundin Industry Invest telah menyerahkan kapal sekoci cepat (rigid inflatable boats/RIB) X2K ke Unit Operasi Khusus Kepolisian Malaysia dan berpartisipasi dalam tender untuk memasok kapal RIB ke Pemerintah Brunei.“Melalui jaringan agen kami yang berada di luar negeri, kami telah menyerahkan sekitar 20 unit kapal X2K model sport ke negara-negara seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, Hong Kong, Dubai, Australia, dan Italia,” tuturnya.
PT Lundin Industry Invest telah bekerja sama dengan TNI AL sejak ditandatanganinya MoU pada tahun 2007 dan telah menyerahkan kapal pertamanya Kapal Combat Catamaran X38 dengan fitur desain stealth yang bisa melakukan pendaratan. “Kami juga telah menyerahkan delapan unit combat catamaran dan pada tahun 2009 dan empat unit kapal catamaran yang dirancang khusus untuk pasukan khusus serta 12 unit X2K RIB untuk pasukan khusus TNI AL,” ungkapnya.
Combat Catamaran X38.
Sebagai produsen kapal berkelas dunia, PT Lundin Industry Invest juga memiliki International Marine Certification Institute (IMCI) atau Certicate Europe (CE) agar produknya diterima di kawasan Asia dan Eropa. Pabrik PT Lundin Industry Invest yang berada di Banyuwangi memproduksi kapal sesuai pesanan dengan produksi normal hingga 12 unit Kapal catamaran dan 16 unit kapal RIB per tahun.
“Kami memiliki sekitar 150 karyawan dengan bermacam keahlian antara lain bidang composite construction, engineering, Listrik,CAD, metal fabrication, upholstery, spray, pemasaran, dan manajemen,”jelasnya. Untuk mengembangkan pemasarannya di dalam dan luar negeri, PT Lundin Industry Invest telah bekerja sama dengan sebuah pabrik kapal di Belanda yang telah memproduksi Kapal X38 catamaran di bawah lisensi perusahaan tersebut.“
Kami juga memiliki kantor cabang di Singapura, Surabaya, dan Bali,”tandasnya. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat bagian-bagian kapal antara lain hulls (lambung) dan deck menggunakan material komposit sandwich core panel untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi berat badan kapal sehingga memberikan nilai ekonomis karena irit bahan bakar.
Penguatan bahan dan laminasi komposit berteknologi tinggi ini menggunakan bahan-bahan berteknologi tinggi. Untuk mempertahankan kualitas yang konsisten,semua bahanbahan konstruksi yang digunakan memiliki sertifikasi dari Lloyds’ yang diimpor.Jadwal laminate composite untuk kapal militer dan patrol didasarkan pada persyaratan untuk high speed militer dari Det Norske Veritas (DNV) yang merupakan pelopor dalam hal Lingkungan Klasifikasi Kelautan.
SEPUTAR INDONESIA
No comments:
Post a Comment