Dua TNI dari Batalyon 742/SWY yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste menjaga pintu perbatasan negara di Mota Ain, Belu, NTT. (Foto: suaramerdeka)
17 Juli 2009, Kupang -- Aparat TNI yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste memperketat pengamanan di pintu keluar-masuk antara kedua negara pascaserangan bom di Kawasan Mega Kuningan Jakarta, Jumat (17/7).
"Pengamanan di semua pintu perbatasan kedua negara diperketat dengan melakukan pemeriksaan yang lebih teliti lagi kepada setiap yang melintas di pintu perbatasan, baik dari dan ke Timor Leste," kata Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kol Inf Dodi Usodo Hargo ketika dihubungi melalui telepon genggamnya dari Kupang, Sabtu.
Danrem Wirasakti, saat ini masih berada di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu untuk melakukan patroli pengamanan di tapal batas kedua negara guna melihat dari dekat persiapan pasukan pengamanan di tapal batas.
"Perketatan pengamanan ini guna mengantisipasi dan mencegah keluar-masuknya para pelintas batas yang tidak dilengkapi dokumen resmi serta mencegah kemungkinan lolosnya pelaku serangan bom di Jakarta pke luar negeri," ujarnya.
Kolonel Dodi lebih lanjut mengatakan, pengamanan diperketat bukan saja di pintu keluar-masuk perbatasan, tetapi sistem pengamanan juga diperketat pada titik-titik perbatasan yang dianggap rawan keluar-masuknya pelintas batas ilegal.
Mantan Asops Kodam/VI Tanjungpura Kalimantan Timur ini, mengatakan, pascaserangan bom teroris di Jakarta pada Jumat, ia langsung menginstruksikan seluruh prajurit dalam wilayah hukum Korem 161/Wirasakti untuk meningkatkan kewaspadaan dan siaga penuh.
Setiap satuan diinstruksikan untuk segera tanggap jika ada hal-hal yang mencurigakan yang sifatnya mengancam keselamatan banyak orang, katanya.
"Saya telah instruksikan untuk membantu Polri meningkatkan keamanan, baik diminta maupun tidak diminta dengan melakukan patroli bersama," tambahnya.
Langkah ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak para teroris yang ingin melakukan sebuah serangan di suatu wilayah, katanya menegaskan.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment