(Foto: detikFoto/Ramadhian Fadillah)
13 Juli 2009, Palangkaraya, Kekuatan pertahanan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai basis pendukung tempur akan bertambah dengan pembentukan satu batalyon baru dari TNI AD pada 2010.
"Satu batalyon baru itu berada di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat," kata Komandan Korem 102/Panju Panjung Kalimantan Tengah Kolonel (Arm) Rudiono Edi di Palangkaraya, Jumat.
Menurut Rudiono, pembentukan batalyon baru itu sesuai dengan rencana strategis TNI AD dengan anggaran dari pusat sementara lahan lokasi batalyon akan disediakan oleh pemerintah daerah.
Selain batalyon baru, rencana strategis TNI AD 2010-2015 juga diarahkan pada pembangunan markas brigade yang berlokasi di Pangkalan Bun mengingat Kalteng dan Kalimantan Barat segera disatukan dalam satu komando daerah militer (Kodam).
Saat ini di Kalimantan Tengah dengan luas 15,3 juta hektare atau hampir seluas 1,5 kali Pulau Jawa hanya diperkuat oleh satu batalyon TNI AD dari Batalyon Infanteri (Yonif) 631/Antang, yang berpusat di Palangkaraya.
Selain itu, Kalimantan Tengah baru didukung lima komando distrik (Kodim) yang harus membawahi 14 kabupaten/kota.
Lima kodim itu yakni Kodim 1011/Kuala Kapuas di Kabupaten Kapuas, Kodim 1012/Buntok di Barito Selatan, Kodim 1013/Muara Teweh di Barito Utara, Kodim 1014/Pangkalan Bun di Kotawaringin Barat, Kodim 1015/Sampit di Kotawaringin Timur, dan Kodim 1016/Palangkaraya.
Meski telah bertambah, kekuatan tempur di wilayah Kalimantan Tengah dinilai masih kurang dari kebutuhan ideal karena begitu luasnya wilayah setempat.
Rudiono mengatakan, Kalimantan Tengah idealnya memiliki tiga satuan batalyon infanteri, satu markas brigade, serta satuan pendukung seperti detasemen, kavaleri, tempur, hingga perlu artileri medan.
"Kami harap kekurangan itu dapat diatasi secara bertahap dengan awalnya dibentuk satu batalyon dan perencanaan TNI AD ke depan juga membutuhkan bantuan tempur dan semi tempur," jelasnya.
Rudiono mengakui pengembangan satuan pertahanan di Kalteng terbantu oleh besarnya perhatian pemerintah daerah seperti di Kabupaten Murung Raya yang turut memberi hibah dalam pembangunan lima komando rayon militer (koramil).
Di Murung Raya, kata Rudiono, baru direncanakan dibangun Kodim tahun depan, dengan penambahan 10 koramil, tetapi lima di antaranya telah dibangun dengan partisipasi pemerintah daerah.
Antara
pengembangan satuan teritorial diperlukan sehingga rasio minimal 1 kodim untuk 2 kabupaten dapat terpenuhi...untuk satuan tempur mempertimbangkan cakupan wilayah, untuk kalteng minimal 3 batalyon dg penyebaran di P Bun, P.Raya dan Muara Teweh...
ReplyDelete