Presiden SBY menyerahkan 40 unit panser buatan PT Pindad kepada TNI, Jumat (10/7). Penyerahan panser ini berlangsung di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat. (Foto: detikFoto/Dudi Anung/Setpres)
13 Juli 2009, Bandung -- Sejumlah Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) menyambut baik rencana kenaikan anggaran pertahanan sebesar 20 persen.
Rencanan kenaikan anggaran pertahanan itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Penyerahan 40 unit Panser APS 6x6 buatan PT Pindad di Bandung, Jumat.
Beberapa BUMNIS yang menyambut baik rencana kenaikan anggaran pertahanan pada 2010 itu antara lain PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad yang berharap bisa melakukan kontrak baru untuk sektor alat sistem pertahanan.
"Pendapatan terbesar kami selama ini dari kontrak dengan Dephan. Belanda Dephan nilainya mencapai 60-80 persen dari pendapatan kami," kata Direktur PT Pindad, Adik Avianto.
Selain dari kontrak penjualan senjata dan amunisi, PT Pindad juga mendapat kontrak strategis pengadaan sekitar 154 unit panser APS 6x6 untuk memenuhi kebutuhan TNI-AD yang ditargetkan tuntas pada 2010.
Sedangkan PTDI juga berharap penambahan anggaran pertahanan itu bisa menambah kontrak pembelian produk-produk PTDI seperti pesawat CN-235, Helikopter N-Bell dan Super Puma.
Sedangkan produksi halikopter NBO-105 yang menjadi andalan PTDI lainnya sudah dihentikan seiring tuntasnya kontrak lisensi dengan Bolkow.
Direktur Aircraft Integration PTDI, Budi Wuraskito, nilai kontrak pembelian pesawat terbang dari Dephan dalam lima tahun terakhir sekitar 25 juta dolar AS. Ia berharap dengan adanya peningkatan anggaran pertahanan bisa lebih banyak lagi kontrak yang bisa dilakukan oleh PTDI.
Ia berharap, bisa lebih banyak menangani pesawat-pesawat TNI.
"Ke depan kami siap menjadi partner dalam pengadaan suku cadang pesawat terbang, tentunya dengan kerjasama dengan pabrikan pesawat di luar negeri. Sehingga nantinya tidak kesulitan mencari suku cadang saat dilakukan maintenance," kata Budi Wuraskito.
Kenaikan anggaran pertahanan itu juga disambut baik oleh BUMN lainnya seperti PT INTI dan PT LEN yang memproduksi dan mengembangkan alat-alat telekomunikasi untuk sipil dan kebutuhan militer.
Antara
No comments:
Post a Comment