15 Juni 2009, Manado -- Sejumlah personil TNI AD Kompi Senapan (Kipan) A Yonif 712 berjalan menuju lokasi latihan tempur di Tateli, Manado, Sulawesi Utara, Senin (15/6). Latihan rutin tersebut untuk meningkatkan kemampuan tempur personil TNI serta untuk kesiapan personil jika sewaktu-waktu dibutuhkan. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ss/ama/09)
18 Juni 2009, Manado -- Gerakan separatis dipimpin J Katopo, ingin menebar teror dan kekacauan di Sulut, berhasil dilumpuhkan. Gerakan separatis berusaha masuk melalui wilayah hutan di Tateli, langsung dihadang pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dari Kompi Senapan A Batalyon Infateri (Yonif) 712 Wiratama.
Kedatangan para separatis itu, menurut Komandan Kompi Senapan A Yonif 712 Kapten Inf Basarudin, sudah diketahui. Ia pun menerjunkan sekitar 90 personil yang dibagi dalam beberapa regu. Pasukan mulai menyisir wilayah hutan Tateli dan Koha sekitar pukul 03.00 Wita. 2 jam kemudian, pukul 05.00 Wita, pasukan TNI AD berhasil mengetahui posisi kelompok gerakan separatis. Aksi kontak senjata pun terjadi antara pasukan TNI AD dengan kelompok separatis.
Selama 2 hari aksi baku tembak, akhirnya pasukan dibawa komando Kapten Inf Basarudin berhasil memukul mundur, dan menahan beberapa orang dari kelompok separatis.
Pemimpin gerakan separatis J Katopo saat itu berhasil melarikan diri. Pasukan pun melanjutkan penyisiran wilayah hutan sampai di wilayah perkampungan penduduk di Desa Tateli. Ternyata benar, pimpinan separatis bersembunyi di rumah salah satu warga.
Saat fajar mulai menerangi wilayah konflik, negosiator diturunkan untuk memberitahukan situasi sebenarnya yang terjadi kepada Kepala Desa. Setelah berdialog dan meyakinkan kebenaran informasi tersebut, dan mendapat persetujuan Kepala Desa dengan jaminan tidak ada aksi kontak senjata, pasukan langsung bergerak melakukan pengepungan kampung dan penggeledahan. Hanya dalam tempo kurang dari 30 menit, pasukan berhasil meringkus pimpinan gerakan separatis J Katopo.
Aksi di atas, hanya bagian dari latihan bertingkat yang dilakukan pasukan Kompi Senapan A Batalyon Infateri (Yonif) 712 Wiratama. Latihan selama 3 hari (Senin - Rabu, 16-18 Juni) menurut Komandan Kompi Senapan A Yonif 712 Kapten Inf Basarudin, dimaksudkan untuk melatih kemampuan dan kesigapan personil TNI AD dalam melakukan penyerangan dini hari.
" Dari 3 hari latihan, pasukan TNI AD siap memberantas aksi teroris dan separatisme yang mencoba masuk ke Indonesia, khususnya di Sulut," tegasnya.
MANADO POST
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlm ayah sy Sertu Jootje Katopo
ReplyDelete