05 Oktober 2009, Jayapura -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) memantapkan jati diri sebagai tentara profesional yang siap mengawal dan mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian amanat Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso yang dibacakan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI A.Y. Nasution pada upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-64 TNI di Jayapura, Senin.
Dikatakannya, pemantapan profesionalisme merupakan salah satu agenda utama reformasi internal TNI yang dapat dicapai melalui kesungguhan dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
Untuk selanjutnya dipraktikkan dalam penugasan sehari-hari dengan mengoptimalkan penggunaan peralatan dan dukungan yang disediakan negara.
"Profesionalisme tentu tidak dapat bertumpu hanya pada sikap dan jiwa patriotisme prajurit, tetapi perlu ketersediaan sarana prasarana dan peralatan yang mencukupi, terutama alat utama sistem senjata atau alutsista," kata Pangdam Nasution.
TNI menyadari bahwa ketersediaan alutsista tidak serta merta dapat memenangkan peperangan.
"Namun pada era kemajuan teknologi persenjataan saat ini, sulit untuk meraih keberhasilan tanpa peralatan yang memadai," imbuhnya.
Dengan demikian, prajurit profesional adalah yang memiliki kemahiran menguasai teknik kemiliteran, termasuk mengawaki atau menggunakan dan mengoperasikan peralatan canggih dan moderen.
Upacara peringatan HUT TNI di Jayapura berlangsung cukup meriah dan mengundang banyak perhatian masyarakat untuk menyaksikannya.
Sejumlah atraksi kemahiran prajurit TNI diperlihatkan pada acara tersebut, di antaranya ketangksan pasukan pemukul Kodam Cenderawasih dari Batalion 751/BS dalam drama penyelamatan sandera yang disekap para penjahat.
Selain itu, ada pula tarian khas Papua, Yosim Pancar yang digelar sejumlah penari dan seluruh prajurit TNI pada akhir pelaksanaan upacara.
ANTARA Sulsel
No comments:
Post a Comment