(Foto: detikFoto)
04 Oktober 2010, Purwokerto -- Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Prof. Rubijanto Misman, mengatakan, peran TNI diperlukan dalam penanggulanan terorisme demi kepentingan pertahanan dan keamanan negara.
"Dulu mungkin teroris hanya dianggap orang-orang sipil yang bergerak dengan persenjataan yang belum begitu kompleks sehingga direspons oleh kepolisian dengan membentuk Detasemen Khusus Antiteror 88. Tetapi ternyata teroris juga meningkatkan kualitas kemampuan mereka sendiri yang terlihat dengan menggunakan senjata milik militer," katanya kepada ANTARA di Purwokerto, Senin.
Teroris, katanya, terlihat menerapkan berbagai strategi baru dalam aksi jahatnya.
Oleh karena itu, katanya, peran TNI juga diperlukan untuk menangani terorisme di Indonesia sehingga penanggulangannya tidak hanya dilakukan oleh polri.
"Masalah terorisme sudah menyangkut pertahanan dan keamanan negara karena jaringan teroris sudah merupakan jaringan internasional, apalagi mereka (teroris, red.) dilatih secara militer juga. Jadi saya pikir penanggulangannya harus melibatkan TNI juga," katanya.
Menurut dia, upaya preventif perlu dilakukan untuk menghindarkan terjadinya bahaya yang lebih besar di Indonesia.
Disinggung mengenai undang-undang tentang intelejen yang saat ini proses pembahasannya terbengkalai di DPR, dia mengatakan, UU tersebut harus dapat segera diberlakukan sebagai bagian upaya penanggulangan terorisme.
Dalam hal ini, kata dia, badan-badan intelejen negara termasuk masyarakat juga perlu dilibatkan dalam penanggulangan teroris demi pertahanan dan keamanan negara.
"Seperti di Korea, masyarakat Korea Selatan dapat mengidentifikasi mana masyarakat Korea Utara dan mana masyarakat Korea Selatan yang dilihat dari gaya bahasa dan segala macam. Ke depan masyarakat kita juga diharapkan dapat seperti itu demi keamanan negara," katanya.
Sementara pendekatan yang perlu dilakukan agar teroris tidak beranak-pinak, dia mengatakan, hal itu perlu kembali ke dunia pendidikan.
Menurut dia, anak-anak perlu diberi pemahaman mengenai bahaya terorisme dan berbagai ancaman terorisme yang lainnya.
"Dunia pendidikan memang perlu menanamkan pemahaman tersebut. Namun kalau sudah ekstrem, tentunya polri akan kewalahan sehingga peran TNI diperlukan dalam penanganan terorisme," katanya.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment