(Foto: Reuters)
27 September 2010, Makassar -- Menteri Pertahanan dan Keamanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, untuk membangun pertahanan negara membutuhkan anggaran yang cukup besar, namun besarnya biaya itu tidak semahal dengan kehormatan dan harga diri bangsa.
Negara yang besar harus didukung dengan pertahanan yang kuat agar bangsa ini tidak dirongrong, baik dari dalam maupun dari luar, kata Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat saat serah terima tiga pesawat tempur Sukhoi di Makassar, Senin.
Ia meminta kepada rakyat Indonesia agar tidak memikirkan mahalnya penyelenggaraan pemeliharaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dimiliki bangsa ini.
"Jangan pernah berfikir penyelenggaraan pemeliharaan itu mahal karena mahal itu relatif," ujarnya.
Purnomo menegaskan bahwa sejak dahulu bangsa Indonesia mencintai perdamaian, tetapi jika kedaulatan NKRI ada yang ingin merongrongnya dari luar maka Indonesia siap berperang setiap saat.
"Saya kira kita semua sepakat bahwa bangsa ini cinta kedamaian, tetapi jika ada yang mengganggu dan mau menyerang bangsa ini, maka bangsa ini siap berperang dengan siapa saja," katanya.
Karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan untuk bisa mendukung langkah pemerintah membangun pertahanan, khususnya membangun armada pertahanan udara.
Dengan adanya 10 pesawat tempur Sukhoi di Skadron XI Pangkalan Udara diharapkan bisa menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment