(Foto: Australia DoD)
21 September 2010, Jakarta -- Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP., M.A., mengungkapkan perlunya Indonesia terus meningkatkan hubungan militer dalam bidang pendidikan dengan Pemerintah Australia. Demikian disampaikannya saat menerima kunjungan perwakilan delegasi perwira siswa Sekolah Komando dan Staf Australia (Australian Command and Staff College/ACSC), yang dipimpin oleh Laksamana Muda James Goldrick, AM, CSC, Senin (20/9), di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Senada dengan yang disampaikan Sekjen Kemhan, Laksda James Goldrick mengungkapkan bahwa kerjasama pendidikan militer antar kedua negara saat ini telah berlangsung baik. Namun demikian peningkatan pendidikan secara kualitas dan kuantitas harus terus ditingkatkan dan dikembangkan, mengingat ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pertahanan terus berkembang. Ditambahkannya pula, hubungan militer kedua negara sangat menarik untuk dipelajari oleh para Perwira Siswa Sesko Australia, mengingat Indonesia merupakan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Australia, begitu pula sebaliknya.
Pada kesempatan tersebut, Laksda James Goldrick juga menjelaskan bahwa ASCS merupakan sekolah lanjutan yang bertujuan untuk menyiapkan para perwira terpilih, untuk dididik secara komando dan staf baik ketika melaksanakan tugasnyaa di masing-masing angkatan, maupun ketika harus berintegrasi dengan angkatan lain.
Visi yang diharapkan dari pendidikan ini adalah peningkatan kemampuan bertempur dan membentuk pimpinan yang berkualitas. ACSC sendiri terbagi menjadi tiga kursus yaitu Kursus Komando dan Staf Gabungan Australia, Kursus Pengenalan Angkatan Laut Australia dan Kursus Komando dan Staf Perbekalan Angkatan Darat.
Rombongan delegasi Perwira Siswa Sesko gabungan tentara Australia, yang keseluruhan berjumlah 36 orang ini, selanjutnya menerima paparan dari Direktur Kerjasama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dirkersin Ditjen Strahan), Brigjen TNI (Mar) Ir. Syaiful Anwar, M.Bus, M.A, mengenai profil Kemhan.
Saat melakukan dialog dengan para Perwira Siswa ACSC, Dirkersin menjelaskan bahwa saat ini hal terpenting yang menjadi prioritas Kemhan adalah mengenai anggaran Kemhan yang sangat signifikan. Selain itu masalah perbatasan wilayah dengan negara tetangga juga menjadi perhatian Kemhan saat ini, seperti dengan telah ditandatanganinya Lombok Treaty dengan pemerintah Australia.
Dirkersin menyatakan bahwa Kemhan saat ini juga tengah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit khususnya prajurit yang bertugas di daerah perbatasan. Industri pertahanan juga menjadi fokus perhatian Kemhan dengan melakukan produksi gabungan atau joint production dengan negara-negara lain seperti joint production dengan Korea Selatan dalam pembuatan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD).
DMC
No comments:
Post a Comment