Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan seusai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/9). Calon tunggal Panglima TNI lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1978 tersebut menyatakan siap untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang akan digelar di Komisi I DPR pada Kamis (23/9). (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ss/pd/10)
22 September 2010, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono bertekat mewujudkan TNI yang tangguh bila dipercaya menjabat sebagai Panglima TNI. Ia juga ingin memperkuat armada militer di perbatasan, seperti di perbatasan dengan Malaysia.
"Saya sudah menerima undangan DPR, (bahwa) saya diminta Presiden untuk besok mengahdiri fit and proper test sebagai calon Panglima TNI besok (Kamis, 23/0) jam 10.00 WIB," katanya seusai melaporkan persiapan fit and proper test kepada Presiden di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/9).
Menurutnya, ia sudah menyiapkan materinya dan paparan yang akan disampaikan di depan Komisi I DPR. "Tentunya mengantisipasi jawaban dari pertanyaan di DPR," katanya.
Ditanya amanat Presiden, Agus menyatakan semua supaya diikuti dan disiapkan dengan baik. Ditanya mengenai poin-poin yang akan disampaikan di DPR, Agus menyatakan tidak etis jika menyampaikan ke publik terlebih dahulu sebelum disampaikan ke DPR. Namun, ia mengakui bahwa penambahan kekuatan militer merupakan bagian dari materi paparannya. "Oh itu (soal penambahan kekuatan militer) sudah dalam program. Besok sajalah," katanya.
Ketika ditanya upaya untuk menjaga perbatasan dengan Malaysia, ia menyatakan hal itu tetap menjadi bagian paparannya ke DPR. "Saya kira semua pertanyaan sama dengan yang akan saya paparkan besok. Jadi saya kira etisnya saya mohon maaf lebih baik saya sampaikan ke DPR dulu," ujarnya. Ia menegaskan pada intinya ingin mewujudkan TNI yang tangguh.
MI
No comments:
Post a Comment