Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro (kanan), berbincang dengan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Budiman (tengah), dan Danpuspenerbad, Brigjen TNI Nabris Haska (kiri), usai meninjau beberapa alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki Pusat Penerbangan Angkatan Darat di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani Semarang, Jumat (22/1). Menhan mengatakan, pembelian alutsista Kementerian Pertahanan Republik Indonesia tahun 2010 hanya sebesar Rp6,4 triliun dari total anggaran yang diberikan pemerintah pusat yakni Rp42 triliun. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/tom/10)
22 Januari 2009, Semarang -- Kementerian pertahanan akan membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru senilai Rp6,4 triliun, yang didanai dari anggaran yang diberikan pemerintah untuk departemen itu tahun ini yang totalnya Rp42 triliun.
Dari total anggaran Kementerian Pertahanan 2010, sekitar 50 hingga 60 persennya digunakan untuk belanja pegawai yang jumlahnya 560 ribu orang, kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Menhan berada di kota itu meninjau beberapa alutsista milik Pusat Penerbangan Angkatan Darat di Pangkalan Udara Ahmad Yani. Ia didampingi oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Budiman, Danpuspenerbad Brigjen TNI Nabris Haska, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, dan Kapolda Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo.
Selain untuk belanja pegawai dan pengadaan alutsista, anggaran Kementerian Pertahanan sebagian lainnya untuk pemeliharaan alutsista yang masih masih bisa digunakan.
"Kita mengharapkan jumlah anggaran yang diberikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu selama periode 2009-2014," katanya.
Penguatan alutsista, kata Menhan, selain untuk meningkatkan pertahanan militer negara, juga untuk membantu penanggulangan bencana, patroli perbatasan, pengawalan maritim, terorisme, dan separatisme.
Menhan mengharapkan, kebutuhan alutsista untuk peralatan tempur dan pengangkut pasukan bisa diadakan dari industri militer di dalam negeri.
Beberapa peralatan yang sudah bisa diadakan di dalam negeri antara lain pesawat CN235, helikopter Bell 412, serta kapal patroli berukuran 30 hingga 40 meter.
Dephan juga tengah merencanakan untuk memesan kapal perang berukuran panjang, 100 hingga 110 meter serta perusak kapal rudal (PKR) dari industri pertahanan dalam negeri.
"Kalau kita ingin damai maka kita harus siap perang," katanya menegaskan pentingnya pengadaan alutsista.
Di Semarang, Menhan juga memberikan pengarahan kepada sejumlah sejumlah anggota Skadron 11/Serbu agar menjalankan kewajibannya dengan sungguh-sungguh mengingat anggaran yang dimiliki Dephan sangat terbatas.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment