Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Kyrgyzstan sedang menandatangani memorandum. (Foto: media.eyeblast.org)
2 Agustus 2009 -- Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Kyrgyzstan menandatangani memorandum mengenai kehadiran militer Rusia di Kyrgyzstan, Sabtu (1/8).
Rusia akan menempatkan satuan militer hingga seukuran satu batalyon dan pusat pelatihan untuk personil militer kedua negara. Perjanjian ini berlaku untuk 49 tahun dan dapat secara otomatis diperpanjang sampai periode 25 tahun.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada para jurnalis, Sabtu (1/8), pusat pelatihan, Kyrgyzstan sebagai tuan rumah, akan dibuka untuk seluruh negara anggota Collective Security Treaty Organization (CSTO). CSTO adalah blok keamanan pasca runtuhnya Uni Sovyet, terdiri dari Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Uzbekistan dan Tajikistan.
Pangkalan udara di kota Kant.
CSTO mengadakan pertemuan di resor Issyk-Kul, Kyrgyzstan 1 - 2 Agustus. Belarusia diharapkan bergabung dengan pasukan reaksi cepat CSTO, perjanjiannya ditandatangani 14 Juni. Sebelumnya, Rusia menawarkan menempatkan satu batalyon sebagai bagian dari unit pasukan reaksi cepat CSTO di wilayah Batken bagian utara Kyrgyzstan.
Rusia telah menempatkan 400 personil dari satuan udara Angkatan Darat ke-5 di pangkalan udara di kota Kant, sekitar 20 kilometer di luat ibu kota Kyrgyzstan Bishkek dan empat fasilitas militer Rusia lainnya. Para personil Rusia mengoperasikan pesawat tempur serang Su-25 Frogfoot dan helikopter angkut militer Mi-8.
RIA Novosti/@beritahankam
No comments:
Post a Comment