Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Friday, August 7, 2009
CN 235 - 220 MPA Perkuat Skadron Udara 5
6 Agustus 2009, Makassar -- Pesawat CN 235-220 MPA (Maritim Patrol Aircraft) telah resmi dioperasikan oleh Skadron Udara 5 dan menjadi salah satu kekuatan alutsista (alat utama sistim senjata) Skadron Udara 5 wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin yang ditandai dalam acara penerimaan oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Ida Bagus Putu Dunia, pada hari Rabu (5/8) di Skadron Udara 5 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
Acara penerimaan dihadiri Komandan Wing 5 Kolonel Pnb Arif Mustofa , Kadis Ops Letkol Pnb Andi Heru Wahyudi, Kadislog Kolonel Tek Anwar Kasim, para komandan Satuan, perwira staf dan undangan lainnya..
Pesawat CN 235-220 MPA merupakan pesawat buatan pabrik Cassa Nortanio, PT Dirgantara Indonesia yang telah menjalani kegiatan flight training Mishion system Pesawat di PT DI Bandung.
Dengan tambahnya satu buah pesawat CN 235-220 MPA yang dilengkapi dengan peralatan Mission Console buatan pabrik Thaless Prancis yaitu Tactical Commander (Tacco) radar console yang berfungsi untuk searhing atau pencarian target weather radar dan mapping menambah kemampuan dan kesiapan operasional Skadron Udara 5 sebagai satuan intai yang menjaga dan menegakkan kedaulatan Negara di udara dalam wilayah udara yuridiksi Nasional Republik Indonesia
CN 235-220 MPA. (Foto: Dispenau)
Selain itu CN 235-220 MPA juga dilengkapi dengan Equipment Support Mission (ESM) Console yang memiliki kemampuan untuk mengindentifikasi sinyal frequensi dari obyek lain dengan kemampuan pasif. Juga dilengkapi dengan kamera Agile-4 yang dapat merekam dan mencetak hasil target.
Pada acara penerimaan pesawat tersebut, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal pertama TNI Ida Bagus Putu Dunia menyampaikan bahwa pesawat CN 235-220 MPA dengan kelengkapannya adalah pesawat mahal dan canggih, yang dibutuhkan Lanud Sultan Hasanuddin dalam mendukung pelaksanaan tugas, untuk itu dituntut personel yang mampu mengawaki, mengopersikan dan memeliharanya.
Komandan selanjutnya mengatakan bahwa dalam hal pengawakan, telah menyusun personel-personel yang terlatih, dan diharapkan dalam waktu 2 minggu sampai satu bulan crewnya sudah siap dan seterusnya perlu pembinaan, penggenerasian dari crew tersebut.
Silabi untuk pembinaan crew CN 235 -220 MPA telah disusun, dengan harapan tepat sasaran. “ Jadi harus bisa melaksanakan misi, baik misi untuk patroli udara, maritim maupun darat dan juga misi pengintaian “. tegas Komandan Lanud Sultan Hasanuddin.
PENTAK LANUD HASANUDDIN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment