Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Thursday, August 27, 2009
Pangdivif 1 Kostrad Adakan kunjungan Kerja Ke Satgas Pamtas RI - PNG Yonif 321
27 Agustus 2009, Papua -- Kepentingan strategis pertahanan negara pada dasarnya untuk mewujudkan pertahanan negara yang mampu untuk menjaga kedaulatan dan melindungi keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa Indonesia dari setiap ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri sebagaimana diamanatkan dalam UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Di dalam Pasal 7 UU TNI Nomor 34 Tahun 2004, diatur Tugas Pokok TNI diantaranya mengamankan wilayah perbatasan maupun mengatasi gerakan separatis bersenjata.
Wilayah Perbatasan RI-PNG yang membelah Pulau Papua merupakan wilayah yang harus dijaga dari kemungkinan ancaman yang mungkin timbul, baik yang berasal dari negara luar maupun ancaman yang datang dari dalam. Terhitung mulai Bulan Nopember 2008 Satgas Yonif 321/13/1 Kostrad melaksanakan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG khususnya di sepanjang Sektor A Kolakops Rem 174/ATW dan dalam waktu dekat Tugas Pamtas di wilayah sektor ini akan diserah terimakan kepada Satgas Yonif Linud 433/3/1 kostrad.
Sebagai Panglima Divisi yang merupakan Satuan Induk Pembinaan Kekuatan
Yonif 321/13/1 maupun Yonif Linud 433/3/1 Kostrad, Pangdivif 1 Kostrad didampingi Danbrigif 13/1 Kostrad, Asintel Kasdivif 1 Kostrad dan Asops Kasdam XVII/Cen, sejak tanggal 10 sampai dengan 13 Agustus 2009 melaksanakan peninjauan langsung ke daerah penugasan operasi Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 321/13/1 Kostrad dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan tugas Yonif 321 dan penyiapan tugas Yonif Linud 433/3/1 Kostrad.
Adapun tugas yang diemban Satgas Pamtas Yonif 321/13/1 Kostrad yaitu melaksanakan operasi pengamanan wilayah darat perbatasan RI – PNG; mengamankan dan menciptakan stabilitas keamanan di sepanjang Wilayah Perbatasan RI – PNG mulai Wilayah Koramil 1711-01/ Waropko sampai dengan Wilayah Koramil 1707-05/Muting; mencegah keluar masuk GSP/B di sepanjang perbatasan RI – PNG; mencegah pemindahan Patok Batas dengan melakukan Patroli dari pos menuju Patok Batas yang menjadi tanggung jawabnya; mencegah pelanggar pelintas batas wilayah kedua Negara melalui kegiatan patroli, pengendapan dan penempatan Pos pada titik kritis serta daerah rawan; mencegah terjadinya penyelundupan dan pencurian kekayaan alam di wilayah perbatasan; memberdayakan masyarakat sekitar perbatasan untuk menumbuhkan semangat bela Negara dan mematuhi hukum yang berlaku; mengamankan masyarakat dan lingkungannya dari pengaruh GSP; mengaktifkan Bintertas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai skala prioritas; melaksanakan pergeseran Pos Perbatasan yang belum mencapai + 5 Km dari garis pebatasan RI – PNG sesuai kemampuan, mulai 1 Januari sampai dengan Desember 2009 selama 365 hari di sepanjang perbatasan RI – PNG dalam wilayah sektor Kabupaten Boven Digoel dalam rangka mendukung Ops Kolak Ops Rem 174/ATW.
Satgas menggelar 23 Pos Perbatasan dam selama penugasan dari bulan Nopember 2008 sampai dengan Juli 2009 sudah menemukan 8 patok perbatasan dari 11 patok perbatasan yang menjadi tanggung jawab Satgas Yonif 321/13/1 Kostrad. Hasil selama pelaksanaan operasi sampai dengan saat ini diperoleh 8 pucuk Senjata Rakitan jenis Engkel Loop dan 8 Butir Munisi Pacar Wutah (hasil penggalangan Pos Jajaran).
Pada kesempatan kunjungan, Pangdivif 1/Kostrad Mayjen TNI Hatta Syafrudin menyampaikan beberapa arahan agar unsur Pimpinan senantiasa memperhatikan tentang aspek pemeliharaan moril dan disiplin Anggota dalam penugasan serta aspek militasi keprajuritan. Selain itu, agar seluruh jajaran Satgas memanfaatkan keberadaan aparat maupun instansi terkait di daerah operasi dalam rangka pencapaian Tupok melalui koordinasi dan kerja sama yang baik; mengoptimalkan Sistem komunikasi yang ada untuk selalu berhubungan antar Kotis dan Pos maupun antar Pos dengan Pos ataupun dengan instansi terkait di daerah operasi serta menggunakan persandian dan tatacara komunikasi Militer; tetap waspada dan tetap mengutamakan faktor keamanan serta pengamanan, jangan terlena oleh situasi dan kondisi yang mungkin biasa-biasa/aman-aman saja; agar seluruh anggota memiliki kebanggaan untuk melaksanakan tugas dengan baik di daerah operasi.
PENKOSTRAD
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment