24 Maret 2004, Pacitan -- Suara tembakan bertubi-tubi semakin memekakkan telinga. Bunyi dentuman peluru disusul asap mengepul menyeruak membawa bau mesiu yang terbakar. Puluhan personel berseragam militer silih berganti mengoperasikan seperangkat senjata mesin otomatis. Seluruh moncong senjata itu mengarah ke arah laut lepas.
Begitulah suasana di lapangan tembak Gesingan, Pacitan milik TNI angkatan udara sejak dua hari terakhir. Situasi gegap gempita itu memang bukan perang sungguhan. Melainkan hanya kegiatan latihan menembak yang dilakukan Batalyon 463/Paskas Lanud Iswahjudi Madiun.
Kapten Pasukan Fajar Ardi Kriswanto, Komandan Batalyon 463 saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi, Selasa (24/3/2009) mengatakan agenda tersebut rutin dilakukan tiap enam bulan sekali. Selain untuk memberikan ketrampilan kepada anggota dalam menggunakan senjata, latihan juga dimaksudkan meningkatkan kemampuan mempertahankan pangkalan atau obyek vital lain dari serangan udara.
"Latihan yang dilaksanakan adalah penembakan senjata penangkis serangan udara Canon 20 mm triple gun dan Canon 20 mm Single Gun. Senjata ini masih cukup akurat untuk pertahanan udara dari serangan musuh," jelas dia.
Tidak tanggung-tanggung, dalam latihan selama 3 hari ini Paskas Lanud Iswahjudi menurunkan sejumlah senjata canggih. Mulai jenis Canon 20 milimeter, 30 milimeter hingga Canon Triple Gun dan milimeter Single Gun.
Selain itu khusus untuk anggota baru dikerahkan senjata kelompok kaliber 7,62 dan jenis GPMG. Latihan itu sendiri menghabiskan sedikitnya 42 ribu butir amunisi berbagai jenis.
Terkait pemilihan lokasi di wilayah Kabupaten Pacitan, Kapten Pasukan Fajar mengatakan selain lokasinya relatif dekat dengan Lanud Iswahjudi, lapangan tembak yang berada di persis di bibir Samudra Indonesia itu juga cukup aman."
"Sebelumnya kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat," pungkas Fajar. (detikSurabaya)
Begitulah suasana di lapangan tembak Gesingan, Pacitan milik TNI angkatan udara sejak dua hari terakhir. Situasi gegap gempita itu memang bukan perang sungguhan. Melainkan hanya kegiatan latihan menembak yang dilakukan Batalyon 463/Paskas Lanud Iswahjudi Madiun.
Kapten Pasukan Fajar Ardi Kriswanto, Komandan Batalyon 463 saat ditemui detiksurabaya.com di lokasi, Selasa (24/3/2009) mengatakan agenda tersebut rutin dilakukan tiap enam bulan sekali. Selain untuk memberikan ketrampilan kepada anggota dalam menggunakan senjata, latihan juga dimaksudkan meningkatkan kemampuan mempertahankan pangkalan atau obyek vital lain dari serangan udara.
"Latihan yang dilaksanakan adalah penembakan senjata penangkis serangan udara Canon 20 mm triple gun dan Canon 20 mm Single Gun. Senjata ini masih cukup akurat untuk pertahanan udara dari serangan musuh," jelas dia.
Tidak tanggung-tanggung, dalam latihan selama 3 hari ini Paskas Lanud Iswahjudi menurunkan sejumlah senjata canggih. Mulai jenis Canon 20 milimeter, 30 milimeter hingga Canon Triple Gun dan milimeter Single Gun.
Selain itu khusus untuk anggota baru dikerahkan senjata kelompok kaliber 7,62 dan jenis GPMG. Latihan itu sendiri menghabiskan sedikitnya 42 ribu butir amunisi berbagai jenis.
Terkait pemilihan lokasi di wilayah Kabupaten Pacitan, Kapten Pasukan Fajar mengatakan selain lokasinya relatif dekat dengan Lanud Iswahjudi, lapangan tembak yang berada di persis di bibir Samudra Indonesia itu juga cukup aman."
"Sebelumnya kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat," pungkas Fajar. (detikSurabaya)
No comments:
Post a Comment