Prajurit pasukan khas TNI AU melakukan pendaratan dengan terjun payung pada penutupan Latihan Trisula Perkasa di Baseops Lanud Palembang, Selasa (10/7). Latihan yang merupakan puncak perkaskhas trisula perkasa ini melibatkan kurang lebih satu hingga tiga pesawat heli dari skadron 7 bogor, satu pesawat tempur Hawk dari Pekanbaru, satu pesawat Hercules dari skadron udara 31 Jakarta, dan skadron udara 32 Malang. (Foto: ANTARA/ Feny Selly/ss/ama/12)
11 Juli 2012, Palembang: Suasana Landasan Udara (Lanud) Palembang, kemarin mendadak mencekam. Dentuman suara rudal dan senjata bersahutan membuat situasi tak terkendali sehingga menyebabkan keberangkatan pesawat dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang tertunda sementara (expect delay).
Situasi makin memanas saat rombongan prajurit Paskhas TNI AU diberondong peluru dan rudal jarak pendek oleh musuh dari negara asing yang sudah lebih dulu menguasai Lanud Palembang. Paskhas TNI AU langsung menurunkan ratusan penerjun tim Bravo dengan menggunakan pesawat Hercules untuk melakukan penyerangan balik ke Lanud Palembang. Ratusan prajurit Paskhas yang diterjunkan berhasil memukul mundur lawan seusai menguasai sebagian pangkalan. Namun sebelumnya prajurit Paskhas mendapatkan perlawanan sengit. Baku tembak tak dapat dihindarkan.
Sejurus kemudian ratusan prajurit Paskhas merangsek ke depan areal landasan udara untuk menyudutkan musuh yang terjebak di pangkalan. Tak lebih dari satu jam pasukan elite TNI AU ini akhirnya berhasil melumpuhkan dan menaklukan lawan. Begitulah sedikit skenario yang digelar Korps Paskhas TNI AU yang melibatkan 700 prajurit Paskhas. Khusus simulasi ini TNI AU membawa dua pesawat tempur dari skuadron 12, tiga pesawat Hercules dari Squadron 31 dan 32 (Jakarta dan Malang) serta helikopter dari Squadron 6 Bogor serta 8 rudal jarak pendek atau QW 3.
“Seperti sungguhan. Ledakannya begitu menakutkan. Apalagi desingan pelurunya,” ujar Ade Rassat,tamu undangan acara tersebut. Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah mengungkapkan kegiatan rutin yang dilakukan TNI AU itu sengaja digelar untuk meningkatkan profesionalitas prajurit Paskhas. “Setelah ini kami berencana melakukan simulasi lagi yang tak kalah berat yakni Angkasa Yuda untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI AU yang akan dilakukan pada 42 Lanud di Indonesia,” ungkapnya kemarin.
Mengenai kelengkapan peralatan perang yang dimiliki TNI AU saat ini Amarullah menyatakan sudah memadai. Namun demikian pihaknya berharap perlengkapan yang dimiliki saat ini tetap dilakukan penyesuaian karena perubahan teknologi yang kian pesat. Sementara itu, Komandan Lanud Palembang, Letkol Pnb, Adam Suharto mengatakan dalam acara ini pihaknya hanya dilibatkan sebagai tuan rumah. Dia berharap kegiatan ini mebuat masyarakat Palembang mengetahui tugas dan fungsi pasukan elit dilingkungan TNI AU meski sebatas simulasi.
Selain aksi perebutan Lanud Palembang, ratusan tamu yang hadir dalam puncak puncak Trisula Perkasa juga disuguhi atraksi menarik berupa aksi penyelamatan korban yang dilakukan tim SAR.
Sumber: SINDO
No comments:
Post a Comment