MBT Leopard 2 A6 Bundeswehr. (Foto: Bundeswehr/Rott)
9 Juli 2012, Jakarta: Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan menyatakan, pihaknya telah mendapat penjelasan resmi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) atas rencana pembelian Tank Leopard dari negara produsennya langsung, Jerman. Dengan demikian, opsi pembelian Leopard bekas dari Belanda sudah selesai.
"Pekan lalu, melalui Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, pemerintah telah menyampaikan ke Komisi I atas rencana membeli langsung Tank Leopard dari Jerman itu," ujar Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7).
Ramadhan mengatakan, secara umum dan prinsip anggota Komisi I dapat menerima penjelasan dan alasan dari pemerintah untuk membeli 100 unit Tank Leopard langsung dari Jerman. "Tetapi memang hal ini belum sempat dibahas secara resmi di internal Komisi I. Tetapi secara diplomasi, anggota Komisi I DPR mendukung hal ini," ujar politisi Demokrat ini.
Saat ini, kata Ramadhan, tinggal pembahasan secara teknis soal anggaran untuk membeli 100 unit Tank Leopard ini. Meski pembelian Tank Leopard ini sudah masuk dalam rencana pembiayaan jangka menengah, dari 2010-2014. "Soal harga satuannya, sumber pembiayaannya, saya kira akan dibahas dalam rapat ke depannya," kata Ramadhan.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kans Komisi I menyetujui pembelian Tank Leopard dari Jerman sangat besar. "Karena memang sejak awal Komisi I meminta pembelian Tank Leopard itu langsung dari Jerman," tegasnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
Bagus, daripada beli tank bekas dari negara bekas penjajah yang arogansinya masih membekas
ReplyDeletesemoga segera bisa di datangkan k tanah air....
ReplyDeletebiar melek itu mata orang belanda,indonesia bisa punya MBT tanpa harus mengemis pada penjajah.....