Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri (tengah) memeriksa pasukan elit dari TNI-Polri saat pembukaan latihan gabungan penanggulangan teror, di Silang Monas, Jakarta, Kamis (11/3). Sebanyak 3.559 personel TNI - Polri diturunkan untuk latihan bersama 11-13 Maret 2010 di sejumlah titik rawan teror di Jakarta, merupakan latihan yang kedua dengan nama sandi Waspada Nusa II. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/mes/10)
11 Maret 2010, Jakarta -- Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia menggelar latihan gabungan penanggulangan teroris untuk mengantisipasi serangan teror seperti di Mumbai, India, pada 26-27 November 2008 lalu. Dalam serangan teror yang dilakukan di sebelas lokasi itu, sekitar 125 orang terbunuh dan lebih dari 300 orang terluka.
Alasan inilah yang mendorong TNI dan Kepolisian mengerahkan seluruh kekuatan dan latihan bersama penanggulangan teror setiap tahun. “Jadi, kalau ada serangan teroris dalam jumlah lokasi yang banyak, kami sudah siap menghadapinya,” kata Panglima TNI, seusai pembukaan latihan gabungan dengan kepolisian, di Lapangan Silang Monumen Nasional, Kamis (11/3).
Dalam penggerebakan teroris di Aceh dan Pamulang, tim Datasemen Khusus 88 Markas Besar Polri menemukan barang bukti sejumlah amunisi, bahan kimia, dan alat pengendali bom jarak jauh. Sedangkan barang bukti berupa bahan peledak belum ditemukan. Namun, kepolisian belum menyatakan adanya perubahan pola serangan teroris dari bom bunuh diri menjadi serangan langsung atau penyenderaan seperti di Mumbai, India.
Pada pembukaan latihan gabungan penanggulangan teror, Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan latihan itu untuk menyelaraskan serangkaian penanganan menghadapi teror. “Sehingga kapan saja, kami bisa menghadapi suatu situasi yang mendadak,” kata Bambang.
Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri (tengah) menyematkan tanda pengenal kepada pasukan elit dari TNI-Polri saat pembukaan latihan gabungan penanggulangan teror, di Silang Monas, Jakarta, Kamis (11/3). (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/mes/10)
Pasukan elit dari satuan TNI dan Kepolisian RI mengikuti upacara pembukaan latihan gabungan penanggulangan teror. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/mes/10)
Seorang anggota pasukan elit dari satuan TNI memeriksa senjata. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/mes/10)
Pasukan elit dari satuan TNI dan Kepolisian RI bersiap mengikuti upacara pembukaan latihan gabungan penanggulangan teror. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/mes/10)
Dia membantah anggapan bahwa latihan ini dikhususkan sebagai persiapan menyambut kedatangan Presiden Barack Obama ke Indonesia. “Tidak hanya berkaitan dengan Obama saja,” ujarnya, "Ini pergelaran kegiatan TNI dan Polri."
Rencananya, latihan gabungan akan dilakukan pada Sabtu (13/3) mendatang di Hotel Borobudur, Bursa Efek Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta, dan lokasi pengeboran minyak di Kepulauan Seribu.
TEMPO Interaktif
No comments:
Post a Comment