Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin. (Foto: VIVAnews)
5 Januari 2010, Jakarta -- Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin akan menjabat sebagai wakil menteri pertahanan untuk masa lima tahun mendatang, kata juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Jakarta, Selas.
Julian mengatakan, Sjafrie akan dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (6/1) siang, bersama Sekretaris Kabinet dan empat wakil menteri untuk melengkapi susunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Sjafrie Sjamsoeddin saat ini masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan. Pria kelahiran Makassar 30 Oktober 1952, adalah lulusan Akademi Militer 1974 dan mengawali karir militernya sebagai Komandan Peleton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha)dan kemudian dipercaya sebagai Komandan Nanggala X Timor Timur pada 1976.
Kepiawaian di daerah konflik membuat dirinya dipercaya sebagai Komandan Nanggala XXI Aceh pada 1987, Komandan Tim Maleo Irja pada 1987, dan Satgas Kopassus Timor Timur pada 1990.
Tiga tahun kemudian, Sjafrie dipercaya sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Danrem-061/SK Kodam III/Siliwangi pada 1995, Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) -1 Ibukota pada1996, Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya pada 1996 dan Panglima Kodam Jaya (Pangdam) Jaya pada1997.
Karir milioternya terus melesat setelah didaulat sebagai Asisten Teritorial Kepala Staf Umum (Aster Kasum) TNI pada 1998, Staf Ahli Polkam Panglima TNI pada tahun yang sama, Koorsahli Panglima TNI pada 2001 dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI tahun 2002-2005.
Ia dilantik sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertahanan RI sejak 15 April 2005 hingga sekarang.
Sebelumnya, Presiden juga sudah mengangkat lima wakil menteri yaitu Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dan Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun.
Purnomo: Wakil Menhan Sangat Diperlukan
Menteri Luar Negeri, Marti Natalegawa ( kiri ke kanan), Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Menko Polkam, Djoko Sujanto, Kapolri, Bambang Hendarso Danuri, dan Kepala BIN, Sutanto, saat rapat koordinasi bidang polkam di Jakarta, Selasa ( 5/1). Rakor Polkam yang dihadiri oleh sejumlah menteri terkait tersebut membahas berbagai isu diantaranya soal keamnan nasional pada awal 2010. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/mes/10)
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan posisi wakil menteri pertahanan sangat diperlukan mengingat beban tugas yang diemban Sekretaris Jenderal (Sekjen) selama ini terlalu banyak.
Usai menghadiri rapat koordinasi bidang politik, hukum, dan keamanan di Jakarta, Selasa, ia mengaku sudah mengetahui penunjukkan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin sebagai wakil menteri pertahanan.
Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin selama ini menjabat sebagai Sekjen Departemen Pertahanan.
Purnomo menjelaskan, tugas wakil menteri pertahanan akan difokuskan pada kegiatan yang bersifat eksternal, sedangkan tugas sekjen akan difokuskan pada kegian internal departemen.
Keberadaan wakil menteri pertahanan diperlukan karena beban tugas yang diemban departemen pertahanan makin berat seperti program revitalisasi industri pertahanan nasional. Dalam program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri itu akan dibentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
"Program revitalisasi industri pertahanan itu juga dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok minimun (minimum essential force/MEF) TNI yang makin ditekankan lagi mulai 2010," katanya.
Selain program yang bersifat militer, departemen pertahanan juga tengah memantapkan peran TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti keikutsertaannya dalam misi perdamaian PBB.
"Kita kan tengah membangun pusat pasukan pemelihara perdamaian PBB di Sentul. Ini kan menjadi fokus dan tugas tambahan Dephan, selain mengurusi TNI dan hubungannya dengan para industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Terkait kerja sama pertahanan mancanegara, Purnomo mengatakan, itu menjadi tugas wakil menteri jika dirinya berhalangan.
Tentang anggapan organisasi yang terlalu gemuk dengan adanya wakil menteri pertahanan, Purnomo mengatakan, secara bujet departemen yang dipimpinnya memiliki anggaran yang cukup besar yakni sekitar Rp40 miliar atau terbesar kedua setelah Departemen Pendidikan Nasional yang mencapi sekitar Rp55 miliar.
"Dengan anggaran sebesar itu, dan beban tugas yang dihadapi saya kira tidak," katanya.
ANTARA News
untuk info berita kriminal hari ini bisa cek secara cepat
ReplyDelete