Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mendengarkan masukan dari Komisi Kesehatan DPR mengenai program kerja 100 hari Menkes, di Jakarta, Senin (9/11). (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/ama/09)
9 November 2009, Jakarta -- Saat melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menegaskan laboratorium Naval Medical Research Unit (Namru) 2 sudah tutup buku.
"Pada saat saya menjabat sebagai Menkes, saya sudah lihat ada surat yang dibuat Menkes terdahulu bahwa kerja sama dengan Namru-2 selesai. Namru saya kira sudah selesai, tidak ada lagi Namru-2," terang Menkes di hadapan anggota Komisi IX, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/11/2009).
Penutupan Namru-2 karena kerja sama yang dijalin dirasakan tidak setara dan transparan. Sehingga hasil penelitiannya tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan Depkes.
"Karena itu, ada rapat interdep pada akhir Oktober 2009, telah disepakati Namru-2 ditutup," ucapnya.
NAMRU-2 melakukan penelitian penyakit tropis yang berasal dari virus, bakteri dan parasit. (Foto: detikFoto/Fitraya Ramadhanny)
Sebelum menutup Namru-2 dalam kunjungannya ke Washington DC Amerika Serikat 15 Sepetember 2009 lalu, dituturkan Endang, Menkes Siti Fadilah Supari telah membuat kesepakatan dengan Menkes AS untuk membuat kerja sama baru bernama IUC.
IUC merupakan pusat penelitian yang dikelola bersama antara peneliti Indonesia dan AS, dengan didasarkan sistem yang transparan.
Saat ditanya secara detail kerja sama dengan AS tersebut, Menkes tak bisa mengungkapkannya.
"Soal kerja sama dengan asing, saya serahkan ke rapat interdep. Belum lama ini ada rapat interdep juga, dalam rapat itu hadir juga dari BIN, Dephan, dan Deplu, Setneg juga hadir. Dari situ akan terlihat apakah kita akan bekerja sama lagi dengan pihak asing atau tidak. Kalau ada seperti apa dan bagaimana bentuknya. Depkes hanya pelaksana dari perjanjian tersebut, jadi kami serahkan semua pada interdep," paparnya.
okezone
No comments:
Post a Comment