Sejumlah anggota Korps Marinir dengan kapal angkatan laut (KAL) milik Lanal Nunukan, tiba di Dermaga Binalawan, Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltim, Kamis (2/4/09) sore. Anggota Marinir tersebut sebagai pasukan pengganti Satgas Ambalat di Pulau Sebatik, yang merupakan pulau terluar Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia, Korps Marinir TNI AL akan menambah lima Pos Pengamanan Perbatasan baru (Sei Bajo, Sei Taiwan, Balansiku, Tembaring dan Bambangan) untuk memperkuat pertahanan dan pengamanan demi keutuhan dan kedaulatan NKRI di sekitar perairan Blok Ambalat. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/hm/hp/09)
12 November 2009, Sidoarjo -- Pasukan Marinir TNI Angkatan Laut dikerahkan untuk menjaga 12 pulau terluar tak berpenghuni yang berbatasan langsung dengan negara Thailand, Filipina, Malaysia, India, dan Singapura. Setiap pulau dijaga sekitar 34 personil berkemampuan khusus menjaga dan mengawasi keamanan pulau.
"Mereka berpatroli keliling pulau. Infrastuktur segera dibangun di sana," kata Kepala Staff Angkatan Laut, Laksamana Madya Agus Suhartono, seusai meresmikan markas Pasukan Marinir 1 di Sidoarjo, Kamis (12/11).
Ke-12 pulau terluar itu diantaranya: Pulau Rondo, Berhala, Miangas, Rote, Trala, dan Nipah. Pengamanan pulau tak berpenghuni ini dilakukan untuk menghidari konflik perbatasan dengan negara tetangga. Seperti kasus pulau Sipadan dan Ligitan oleh Malaysia beberapa waktu lalu.
Prajurit Marinir, katanya, memiliki keterampilan khusus untuk melakukan tugas laut dan darat. Pasukan ini terintegrasi dengan kapal perang yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Pasukan ini memiliki kemampuan sebagai pasukan intai dan amfibi. Sedangkan, pulau yang berpenduduk berbatasan langsung dengan negara lain dijaga personil TNI Angkatan Darat.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Madya Iskandar Sitompul mengatakan pasukan marinir disiagakan sejak lama. Mereka bertugas memantau kawasan laut dan darat yang berada di sekitar pulau. Termasuk mengantisipasi datangnya penyusup di kawasan ini.
"Pengamanan ini penting untuk menjaga wilayah negara," katanya.
TEMPO Interaktif
No comments:
Post a Comment