(Foto: daylife)
3 Mei 2009 -- Kapal selam serang bertenaga nuklir Nerpa segera bertugas dijajaran armada Angkatan Laut Rusia, kemudian akan disewakan ke AL India. Nerpa mengalami kecelakaan saat uji pelayaran di laut Jepang 8 November 2008, menewaskan 3 awak kapal selam dan 17 pekerja galangan kapal, para korban dalam keadaan tidur saat kejadian. Saat kejadian kapal selam mengangkut 208 orang, 81 awak kapal dan sisanya pekerja galangan kapal. Penyebab kecelakaan terlepasnya gas Freon, dipicu kesalahan memasukkan data temperatur oleh salah seorang awak kapal selam. Kecelakaan ini tidak merusak konstruksi badan kapal selam.
Uji pelayaran dilakukan musim panas, kemudian kapal selam segera bertugas di AL Rusia pada tahun ini. Selanjutnya kapal selam berbobot 12,000 ton itu akan diserahkan ke AL India, India telah membayar lebih dari USD 500 juta sebagai biaya sewa selama 10 tahun. Nerpa termasuk kelas Akula II, konstruksi dimulai 1991 tetapi tertunda lebih dari satu dekade dikarenakan masalah finansial. AL India akan memberikan nama INS Chakra, nama ini telah digunakan kapal selam nuklir Rusia yang disewa AL India sebelum Nerpa.
SMERCH. (Foto: russarms)
India salah satu pembeli utama persenjataan buatan Rusia, sejumlah kontrak pembelian diantaranya pengiriman kapal induk Admiral Gorshkov disertai sekurang-kurangnya 16 unit pesawat tempur MiG-29K Fulcrum-D versi maritim, peluncur roket multi laras SMERCH, dan lisensi produksi tank T-90 di India.
Rusia telah menandatangani kontrak Maret tahun lalu dengan Kementrian Pertahanan India, mengupgrade sekitar 70 unit pesawat MiG-29, mulai bertugas era 1980-an serta menyetujui pengembangan bersama pesawat tempur generasi kelima.
Rusia dan India mengembangkan misil penjelajah supersonic BrahMos, dimana versi ditembakan dari laut dan darat telah sukses diuji coba dan telah digunakan oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut India.
RIA Novosti/@beritahankam
No comments:
Post a Comment