PONTIANAK, 8/4 - OPEN SHIP. Sejumlah siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPMN) Pontianak, menerima penjelasan dari anggota TNI AL tentang persenjataan tempur di atas KRI Imam Bonjol-383 yang sandar di Dermaga Lanal Pontianak, Kalbar, Selasa (7/4). Kegiatan dalam rangka Open Ship atau kunjungan ke kapal KRI Imam Bonjol-383 tersebut, bertujuan untuk menumbuhkan jiwa bela negara dan nasionalisme bagi masyarakat, terutama pada kalangan pelajar. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/hp/09)
8 April 2009, Pontianak -– Ratusan pelajar kemarin beramai –ramai mendatangi markas Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Pontianak. Mereka ini mulai dari TK Hang Tuah, Al-Azhar, SMP Budi Baik dan Sekolah Usaha Perikanan Pontianak. Serbuan ratusan pelajar ini ternyata diundang jajaran Lanal yang dikomandani Kolonel Laut (P) Trikora Harjo. Mereka diajak melihat dan mempelajari salah satu armada laut yang sudah malang melintang mengamankan perairan NKRI. Mereka dibawa berkeliling menyusuri KRI Imam Bonjol. Undangan ini sekaligus sebagai upaya memperkenalkan kekuatan armada TNI AL yang ada di Indonesia.
PONTIANAK, 8/4 - OPEN SHIP. Sejumlah siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPMN) Pontianak, menerima penjelasan dari seorang anggota TNI AL di ruang kendali KRI Imam Bonjol-383 yang sandar, di Dermaga Lanal Pontianak, Kalbar, Selasa (7/4). (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/hp/09)
Undangan yang akan berlanjut ini ternyata diminati para pelajar. Merekapun memanfaatkan momen kunjungan tersebut dengan melontarkan berbagai pertanyaan berkaitan dengan kapal perang ini hinga seputar armada AL di Pontianak dan Indonesia umumnya.Namun yang paling menarik minat para pelajar ini tentunay berkaitan dengan KRI Imam Bonjol. Mereka sangat antusias melihat kapal perlengkapan perang. Prajurit TNI AL juga dengan ramah menerangkan kepada pengunjung setiap peralatan yang ada. Danlanal Pontianak Kolonel Laut Trikora Harjo, menegaskan, mengundang siswa dan masyarakat sekitar untuk melihat langsung KRI Imam Bonjol dan peralatannya sebagai harapan menumbuhkan rasa dan sikap bela negara mereka. “Kami ingin generasi muda memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan sikap bela negara melalui TNI AL,” tegasnya.
TNI AL kata Trikora, saat ini sudah cukup kuat dengan penambahan dan peningkatan peralatan dan persenjataan. Namun, hal itu masih dirasakan kurang jika dibandingkan dengan luas laut Indonesia. “Masih belum memadai kalau dilihat dari segi geografis. Peningkatan peralatan dan armada harus seiring dengan penambahan personel. Makanya, kami ingin generasi muda tertarik menjadi TNI AL,” harapnya. KRI Imam Bonjol, lanjutnya, dibuka untuk umum selama dua hari. Dimulai sejak kemarin sore dan akan ditutup hari ini pukul 15.00. “Kita sengaja membuka KRI pukul 15.00, agar tidak mengganggu aktivitas belajar siswa,” tuturnya.
KRI Imam Bonjol merupakan kapal buatan Jerman Timur tahun 1983 berjenisParchim.
Dibawa ke Indonesia pada 1994. Kapal ini merupakan perlengkapan perang TNI AL anti pesawat udara dan kapal selam. Dilengkapi berbagai senjata, diantaranya, AK 230 atau meriam 30 milimeter, RBU (Rocket Bom Under Water) 6000, chaaf PK 16, torpedo, meriam oerlikon 20 milimeter, bom laut, dan meriam 57 (AK 725). “Di Indonesia jumlahnya 32 unit. Untuk bagian barat terdapat delapan unit KRI sejenis,” jelas Trikora Harjo. “Selain senjata sebagai perlengkapan perang. Kapal ini juga disertai sistem navigasi dan radar. Radar surveyland MR 302 dan MR 103 tracking sebagai deteksi atas air serta sonar sebagai deteksi bawah laut,” tambahnya.(Pontianak Post)
No comments:
Post a Comment