Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov meninjau pesawat sukhoi saat penyerahan pesawat Sukhoi di Lanud Hasanuddin Makassar, Senin (2/2). (Foto:
ANTARA/Adnan/YU/ss/nz/09)
ANTARA/Adnan/YU/ss/nz/09)
Penyerahan ditandai dengan penyerahan log book pesawat secara simbolis oleh Dubes Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov mewakili pemerintah Rusia dan FSUE "Rosoboronexport kepada Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mewakili pemerintah Indonesia, di depan Gedung Galaktika Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (2/2).
Sekjen Dephan RI, Letjen Sjafrie Syamsoedin berbincang dengan Dubes Rusia untuk RI, Alexander Ivanov. (Foto : Muhammad Nur Abdurrahman/detik.com)
Selanjutnya, tiga pesawat tersebut diserahkan Irjen TNI Mayjen TNI Lilik S Sumaryo yang kemudian menyerahkannya kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wa Kasau) Marsekal Madya TNI Wardjoko.
Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov meninjau pesawat sukhoi saat penyerahan pesawat Sukhoi di Lanud Hasanuddin Makassar, Senin (2/2). (Foto: ANTARA/Adnan/YU/ss/nz/09)
Sebelum diserahkan, tiga pesawat jet tempur Sukhoi SU-30MK2 yang tiba secara bertahap pada 26 Desember 2008 dan 17 Januari 2009 itu, telah menjalani uji terbang oleh pilot Rusia di Lanud Sultan Hasanuddin.
Sekjen Dephankam, Letjen TNI Safri Syamsuddin (kiri) didampingi sejumlah pejabat Lanud Hasanuddin Makassar saat penyerahan pesawat Sukhoi di Lanud Hasanuddin Makassar, Senin (2/2). (Foto: ANTARA/Adnan/YU/ss/nz/09)
Dengan kehadiran tiga unit Sukhoi itu, kini TNI AU memiliki tujuh pesawat yang memiliki julukan "flanker" tersebut. Tiga unit lainnya, yakni jenis SU-27SKM akan tiba pertengahan 2009 dan 2010, demikian Antara.
Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, kedatangan tiga pesawat Sukhoi ini dapat meningkatkan peran dan tugas TNI, khususnya TNI AU untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia. (tribun-timur.com)
Ayo kembangkan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beli lagi yang banyak biar malaysia gak berani macam2...
ReplyDeleteSEHARUSNYA DALAM MEMBANGUN ARMADA PERANG INDONESIA KITA, DI DASARKAN PADA KEKUATAN YG DIMILIKI OLEH NEGARA TETANGGA KITA.DENGAN HITUNGAN KEKUATAN ARMADA PERANG INDONESIA SAMA DENGAN KEKUATAN GABUNGAN SELURUH ARMADA PERANG NEGARA ASEAN DI TAMBAH AUSTRALIA.
ReplyDeleteJADI JIKA SELURUH NEGARA ASEAN DAN AUSTRALIA MEMILIKI 1000 PESAWAT TEMPUR,MAKA INDONESIA HARUS MEMILIKI 1000 PESAWAT TEMPUR JUGA.
TOLAK UKUR YG SEPERTI INI YG SEHARUSNYA DI GUNAKAN OLEH INDONESIA UNTUK MEMBANGUN ARMADA EPRANGNYA