Peluncuran frigate ringan Nakhoda Ragam. (Foto: telegraph)
17 Januari 2013, Jakarta: Kementerian Pertahanan (Kemhan) tertarik membeli tiga kapal tempur multi role light frigate atau kapal perusak dari Inggris. Pembelian itu tinggal menunggu persetujuan dari pihak Inggris, terutama terkait komponen persenjataannya. "Kita akan mengirim tim untuk memastikan dan memeriksa spesifikasi kapal laut tersebut," kata Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, seusai menerima kunjungan kehormatan Menhan Inggris, Philip Hammond, di kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (16/1).
Namun, Menhan belum bisa memastikan kapan pembelian itu bisa direalisasikan. Alasannya, anggaran yang ada dalam pagu tak mencukupi untuk mendapatkan tiga kapal itu. Pagu yang ada saat ini hanya 385 juta dollar, jauh lebih kecil dari harga tiga fregat.
Purnomo berharap, terkait pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) dari Inggris pun tetap memprioritaskan adanya alih teknologi sehingga Indonesia dapat mengembangkan alutsista sejenis di kemudian hari. Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen Ediwan Prabowo, mengatakan salah satu kendala rencana pembelian tak kunjung rampung adalah perusahaan sistem pengendali tempurnya sudah tutup.
Sumber: Koran Jakarta
Beli barang lama, ngeteng, ngarep ToT... Gak salah tuh Om? Apalagi company weapon systemnya udah tutup.... Stick to the plan (if we have one)... Buat pertahanan dan harga diri kq nanggung.
ReplyDeleteIni berita simpang siur, tahun lalu bilangnya harga tiga kapal tersebut hanya bayar 25%. Sekarang pagu dana gak cukup???
ReplyDeleteSungguh membingungkan...*(&$^#%*!&%
Yaa memang diisi orang orang bingung
ReplyDeleteYang keblinger harga miring...
Miring naik maksudnyaaaa tambah mahal
Boro2 tot-kapal bekas aja tot tot-annn
Transfer to know how to use it aja dibilang TOT.. tambah harga krn seawolfnya di ganti.
ReplyDelete