AH-64D Apache Block III. (Foto: Boeing)
1 November 2012, Jakarta: Meski pihak pemerintah dan Senat Amerika Serikat (AS) telah memberi lampu hijau bagi Indonesia membeli helikopter serbu Apache, TNI AD memutuskan belum dapat merealisasikan pembelian Apache pada tahun depan. Sebab, terganjal persoalan anggaran yang belum cukup.
"Dalam masa persidangan kemarin, hal ini sudah dibicarakan di Komisi I. TNI AD meminta pembelian Apache dari AS agar ditunda dulu sampai dengan anggarannya cukup. Jadi, kemungkinan pembicaraan pembelian Apache akan kembali dibuka paling cepat untuk pengadaan di 2014," kata anggota Komisi I DPR Hayono Isman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11).
Tambah Hayono, Komisi I menyetujui adanya permintaan penundaan pembelian Apache dari AS tersebut mengingat yang berkepentingan dalam hal ini user-nya sendiri (TNI AD).
Hayono mengatakan, ihwal penundaan pembelian Apache ini, karena pihak TNI AD meminta agar anggaran pengadaan heli serbu itu di luar anggaran reguler pada pagu anggaran di APBN 2013. "Mereka (TNI AD) mengakui harga Apache meski second tetap mahal. Karenanya jika Apache itu dibeli dengan menggunakan anggaran reguler TNI AD di APBN, dikhawatirkan akan mengganggu program yang sudah ada. Karenaya mereka meminta alokasi anggarannya lewan on top. Karena anggarannya belum terlihat jelas, akhirnya TNI AD memutuskan untuk menunda saja pembelian Apache di 2013 tersebut," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Hayono menjelaskan, Senat AS telah memberi dukungan bagi rencana Pemerintah Indonesia membeli heli serbu Apache tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Senator AS Richard G Lugar yang melakukan kunjungan ke Komisi I DPR pada Rabu (31/10).
Hayono mengatakan, dari kunjungan Richard G Lugar kemarin itu terungkap, sudah ada congressional notice kepada Pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache ke Indonesia.
Seperti diketahui, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.
Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997. Dibanding seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
Sumber: Jurnal Parlemen
Mending nggak jadi deh....
ReplyDeleteDengan nilai yang sama (1,4 Milyar Dollar) India saja bisa mendapat 22 Apache yang setara... Sementara kita cuma dapat 8 biji...
Masih banyak pilihan untuk heli serang yang cocok buat TNI-AD..
Setuju! Ga pernah kapok kaya keledai dungu aja, ingat AS mengembargo Kita gara2 HAM. Apa untungnya buat Kita kalau beli senjata ga boleh dipakai..?
Deletesi algun dia te apoye la rebeller RMS,OPM, se TIMORESE. escuchame australianos !!! vamos a atacare luvadir su pais australianos new zealander sera derrotade
ReplyDeleteAMERIKA SERIKAT, KERAJAAN INGGRIS, AUSTRALIA, DAN SELANDIA BARU ADALAH ANCAMAN AMAT SANGAT MEYAKINKAN DAN BAHAYA LATEN KOLONIALISME TERHADAP KEDAULATAN REPUBLIK INDONESIA DAN STABILITAS KEAMANAN BANGSA-BANGSA ASEAN KHUSUSNYA DAN BANGSA-BANGSA ANGGOTA KONFERENSI ASIA-AFRIKA PADA UMUMNYA, BUKTI KONGKRETNYA ADALAH HILANGNYA TIMOR LESTE DAN BORNEO UTARA TERMASUK PULAU SIPADAN LIGITAN DARI PANGKUAN NUSANTARA INDONESIA HAL INI AMAT SANGAT MENGHINA HARKAT DAN MARTABAT BANGSA INDONESIA.IBLIS TERKUTUK ITU BERNAMA BANGSA ISRAEL LAHIR DARI RAHIM SARAH ISTERI IBRAHIM YANG TELAH LAMA MENJELMA MENJADI BERBAGAI BANGSA KULIT PUTIH SEPERTI NEGARA-NEGARA YANG TELAH DISEBUTKAN DIATAS (AMERIKA SERIKAT, KERAJAAN INGGRIS, AUSTRALIA, DAN SELANDIA BARU). MEREKA TELAH MENGOBRAK-ABRIK DUNIA INI DARI MULAI PENJAJAHAN VOC BELANDA HINGGA SEKARANG. FUCHRER AGUNG ADOLF HITLER DARI NEGARA JERMAN TELAH SEMPAT MEMUSNAHKAN BANGSA MEREKA/BANGSA ISRAEL, NAMUN SALAHNYA BELIAU MENYISAKAN SEDIKIT ORANG-ORANG MEREKA.SAATNYA KINI KITA HABISI MEREKA DAN JANGAN SISAKAN SEDIKITPUN, SAMPAI PENJAJAHAN DAN PENGGOBLOKAN TERHADAP BANGSA-BANGSA LAIN DIDUNIA TIDAK DIBIARKAN TERUS BERKOBAR !!!!!!!
ReplyDeleteMERDEKA ATAU MATI !!!!!!! BANGSA ISRAEL MUSNAH SEMUA ATAU KITA TETAP MENJADI ANJING-ANJING JAJAHAN YANG SENANTIASA DIGOBLOKI OLEH MEREKA !!!!!!!
Mungkin ada baiknya juga mempertimbangkan heli serang dari Eropa atau dr tipe lain seperti Super Cobra, tp kembali lagi kpd tujuan pembeliannya, krn yg mengetahui kebutuhannya adalah penggunanya yaitu TNI AD .... btw klo tdk salah PT DI telah membuat heli serbu ringan namanya Gandhiwa, mungkin ini jg bs jd semacam dorongan agar proses pembuatan Alutsista dalam negeri bs segera dilaksanakan ...
ReplyDeleteYang diatas koar2 mirip ga punya pendidikan !!!!
ReplyDeleteApache salah satu heli tempur yg sangat canggih , wajar jika TNI sudah harus memilikinya sebagai rencana modernisasi alutista mereka . untuk menjaga kedaulatan indonesia kenapa tidak asal jgn pembelianya dipolitisasi !!!!
Maju terus TNI !!!