Sejumlah petugas menjaga kawasan jatuhnya pesawat latih tanpa mesin jenis Glinder G-611 yang jatuh saat latihan terbang di Perkebunan tebu, di desa Sendang Tirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta,Kamis (28/4). Penyebab jatuhnya pesawat latih yang mengakibatkan dua korban meninggal dunia, yakni instruktur terbang Sertu Ninang Sriwiyono serta Sersan Karbol Habibunrahman tersebut masih dalam penyelidikan. (Foto: ANTARA/ Wahyu Putro A/pd/11)
29 April 2011, Yogyakarta (Kompas): Sebuah pesawat latih tak bermesin jenis Glider nomor G-611, Kamis (28/4) sore pukul 15.45, jatuh di sebuah kebun tebu, sekitar 200 meter sebelah timur laut Masjid Wot Galih, Desa Sendang Tirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Dua anggota TNI Angkatan Udara, yaitu instruktur Sersan Satu TNI Ninang Siwiyono asal Sleman dan karbol AAU Sersan Karbol Habibun Rahman asal Madura, tewas dalam kecelakaan tersebut.
”Keduanya tewas setelah pesawat latih mereka jatuh akibat mengalami masalah di udara,” kata Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda TNI IB Putu Dunia, Kamis (28/4) di lokasi kejadian, Berbah, Sleman.
Pesawat latih jenis Glider ini mengalami kecelakaan ketika sedang menjalani ekstrakurikuler karbol atau latihan rutin para taruna AAU. Sebelumnya, pesawat latih itu ditarik pesawat Cesna, dan kemudian dilepas di udara untuk berlatih penerbangan tanpa mesin. ”Kami masih menyelidiki penyebabnya,” kata Putu Dunia.
Salah seorang saksi, Arif Multazam, jemaah Masjid Wot Galih, mengungkapkan, sebelum pesawat jatuh terdengar suara keras. Saat itu terlihat pesawat Glider meluncur dari arah timur dan hendak belok ke utara. ”Sayap terlihat lepas di udara. Saat itu, tali penarik pesawat (yang bertautan dengan pesawat Cesna) belum terlepas dan baru terlepas setelah jatuh,” paparnya.
Kedua korban tewas dibawa ke Rumah Sakit TNI AU Harjo Lukito, selanjutnya jenazah disemayamkan di Skuadron Pendidikan 101 AAU.
Sumber: KOMPAS
No comments:
Post a Comment