Meriam buatan PT. PINDAD. (Foto: Berita HanKam)
11 Januari 2011, Jakarta -- (TEMPO Interaktif): Kementerian Pertahanan membentuk satu badan baru, yakni Badan Sarana Pertahanan (Ranahan). Badan ini hasil restrukturisasi yang dilakukan Kementerian tahun ini, yang sebelumnya bernama Direktorat Jenderal Sarana Pertahanan.
"Badan Sarana Pertahanan dibentuk untuk intensifkan industri pertahanan agar fokus ke dalam negeri," kata Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI I Wayan Midhio, dalam konferensi pers di Ruang Wartawan Kementerian Pertahanan, Selasa 11 Januari 2011.
Kementerian, kata Wayan, berupaya untuk menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari hasil produksi dalam negeri. "Meskipun tidak bisa menutup pengadaan alutsista dari luar, karena keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia," ujarnya.
Menurut dia, Badan Ranahan yang nantinya akan dipimpin oleh seorang Kepala Badan ini akan beralih kewenangan dari sebelumnya membuat kebijakan, menjadi pelaksana kebijakan. Salah satu wewenangnya adalah tentang pengadaan alutsista.
"Kalau melihat kesibukan (anggota Badan Ranahan), memang tidak mungkin merancang kebijakan, karena sepenuhnya operasional. Jadi, tugas mereka sekarang makin banyak koordinasi dengan angkatan (TNI) dan perusahaan-perusahaan yang membuat persenjataan," imbuhnya.
Kewenangan lain dari Badan Ranahan antara lain sebagai pusat pengadaan alutsista, pusat kelaikan alutsista (pengujian senjata), pusat kodifikasi terhadap produk-produk yang diproduksi industri dalam negeri, dan pusat barang-barang milik negara.
Sumber: TEMPO Interaktif
KEPADA YTH Bapak SBY, Bapak Yusgiantoro, dan Bapak Agus inilah setingan militer untuk armada pada matra laut kita. Seluruh korvet, destroyer, fregat, escort, aircraft carrier, amphibious tank, hovercraft, submarine dan pesawat siluman jet tempur generasi kelima adalah alih teknologi sebenar-benarnya dari perjanjian sungguhan dengan negara-negara (pilih salah satu!!!) Rusia, China, India, dan Iran. Atau kalau tidak, belilah satu buah untuk setiap ALUTSISTA diatas dari negara-negara tadi kemudian dibedah HABIS-HABISAN DIDAPUR PT PINDAD, PT PAL, dan PT DI UNTUK DIPLAGIATKAN SEHEBAT-HEBATNYA DAN SECANGGIH-CANGGIHNYA.KEMUDIAN KEMBANGKAN DENGAN MELENGKAPI ALAT-ALAT TEMPUR TAKTIS PERANG LAUT MODERN, KEMUDIAN PRODUKSILAH SEBANYAK-BANYAKNYA.NISCAYA KITA AKAN JAYA!!!!!!
ReplyDeleteRUDAL EXOCET PRANCIS TELAH BERHASIL DIPLAGIATKAN, DITAMBAH KECEPATANNYA 3 KALI LIPAT DAN DIOPTIMALKAN DAYA HANCUR TARGETNYA 4 KALI LIPAT OLEH LAPAN. DAN KITA TELAH SIAP DENGAN PABRIK PROPELLANT PADAT PT DAHANA SUBANG JAWA BARAT UNTUK MEMPRODUKSI JUTAAN RUDAL BALISTIK ANTAR BENUA UNTUK MEMBANTU NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM PROGRAM KERJA KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTRIAN POLHUKAM, KEMENTRIAN PERTAHANAN, TNI-POLRI DALAM MEMBERANTAS PRAKTEK NEOKOLONIALISME DAN NEOIMPERIALISME AMERIKA SERIKAT DAN NATO, UNTUK MENCIPTAKAN BUMI YANG NYAMAN SEBAGAI RUMAH YANG BAIK UNTUK DITEMPATI (TO MAKE A WORLD A BETTER PLACE TO LIVE) BRAVO NUSANTARA BRAVO PROKLAMASI KEMERDEKAAN BRAVO BANGSA INDONESIA........ALLAH SWT MENYERTAIMU!!!!!
LODAYA BUANA ABDI DEWATA
COMMANDER OF BALAMATI SPECIAL OPERATION FORCE
PADJAJARAN IMPERIUM