Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Wednesday, January 12, 2011
DPR Minta Kerjasama Pesawat Tempur Korsel Ditinjau Ulang
11 Januari 2011, Jakarta -- (TEMPO Interaktif): Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanuddin meminta pemerintah menimbang ulang kerjasama proyek pembuatan pesawat tempur dengan Korea Selatan. Hal ini mengingat kondisi semenanjung Korea yang sedang memanas saat ini.
"Saya khawatir Indonesia terseret konflik tersebut dan dianggap berpihak kepada Korea Selatan," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta, Selasa 11 Januari 2011. Karena, berpihak menyalahi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
Saat ini Indonesia dan Korea Selatan tengah menggagas proyek kerjasama pembuatan pesawat tempur KF-X. Pimpinan dalam proyek ini adalah Korea Selatan. Namun jika proyek ini dilanjutkan dinilai rentan terhadap kondisi politik luar negeri Indonesia karena Korea Selatan sedang berkonflik dengan Korea Utara. "Saya khawatir proyek ini jadi senjata Korsel serang Korut," ujarnya.
Tubagus menyarankan agar Kementerian Pertahanan untuk melihat kmbali prospek dari kerjasama tersebut. "Jangan sampai urusan kerjasama pertahanan membuat relasi dengan Korea Utara jadi berantakan juga."
Sumber: TEMPO Interaktif
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
apa sih yang ada di fikiran anggota DPR, tawaran kerjasama dengan korea merupakan peluang yang luar biasa. sama halnya jika kita diserang australia atau malaysia, kita mau pake apa??? F-16 nanti diembanrgo,,, satu2nya adalah kemandirian tekhnologi,,,
ReplyDeleteagan2 DPR ini kok semakin hari semakin lucu2 aza...
KEPADA YTH Bapak SBY, Bapak Yusgiantoro, dan Bapak Agus inilah setingan militer untuk armada pada matra laut kita. Seluruh korvet, destroyer, fregat, escort, aircraft carrier,amphibious tank, hovercraft, submarine adalah alih teknologi sebenar-benarnya dari perjanjian sungguhan dengan negara-negara (pilih salah satu!!!) Rusia, China, India, dan Iran.Atau kalau tidak, belilah satu buah untuk setiap ALUTSISTA diatas dari negara-negara tadi kemudian dibedah HABIS-HABISAN DIDAPUR PT PINDAD, PT PAL, dan PT DI UNTUK DIPLAGIATKAN SEHEBAT-HEBATNYA DAN SECANGGIH-CANGGIHNYA.KEMUDIAN KEMBANGKAN DENGAN MELENGKAPI ALAT-ALAT TEMPUR TAKTIS PERANG LAUT MODERN, KEMUDIAN PRODUKSILAH SEBANYAK-BANYAKNYA.NISCAYA KITA AKAN JAYA!!!!!!
ReplyDeleteRUDAL EXOCET PRANCIS TELAH BERHASIL DIPLAGIATKAN, DITAMBAH KECEPATANNYA 3 KALI LIPAT DAN DIOPTIMALKAN DAYA HANCUR TARGETNYA 4 KALI LIPAT OLEH LAPAN. DAN KITA TELAH SIAP DENGAN PABRIK PROPELLANT PADAT PT DAHANA SUBANG JAWA BARAT UNTUK MEMPRODUKSI JUTAAN RUDAL BALISTIK ANTAR BENUA UNTUK MEMBANTU NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM PROGRAM KERJA KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTRIAN POLHUKAM, KEMENTRIAN PERTAHANAN, TNI-POLRI DALAM MEMBERANTAS PRAKTEK NEOKOLONIALISME DAN NEOIMPERIALISME AMERIKA SERIKAT DAN NATO, UNTUK MENCIPTAKAN BUMI YANG NYAMAN SEBAGAI RUMAH YANG BAIK UNTUK DITEMPATI (TO MAKE A WORLD A BETTER PLACE TO LIVE) BRAVO NUSANTARA BRAVO PROKLAMASI KEMERDEKAAN BRAVO BANGSA INDONESIA........ALLAH SWT MENYERTAIMU!!!!!
LODAYA BUANA ABDI DEWATA
COMMANDER OF BALAMATI SPECIAL OPERATION FORCE
PADJAJARAN IMPERIUM
ANGGOTA DEWAN INI LUCU GK TAU SETRATEGI PERTAHANAN TAPI BANYAK OMONG....YANG NAMANYA PERANG BISA TERJADI KAPAN SAJA MAKA TNI HARUS KUAT DARI SEGI PERSENJATAAN KALAU BELI PESEWAT TERUS KAPAN KITA BISA MANDIRI...
ReplyDeleteTubagus itu orang bodoh yang sok pintar. Kerjasama teknologi itu kan tidak hanya dilakukan sektor Industri, Tuan Hasanuddin.Kerjasama seperti ini kan penting untuk kemandirian bangsa. Boleh ngomong melanggar politik bebas aktif kalau kita kirim pasukan untuk membela Korsel. Kan ini cuma kerjasama teknologi, ujung-ujungnya ekonomi.. Pikir dong betapa banyak tenaga kerja yang terserap di proyek ini, pikir devisa yang diperoleh kalau pesawat ini dibeli negara lain. Pikir lompatan teknologi yang akan dimiliki bangsa.. Anda mikir apaan sih. Lebih baik tidur aja deh..saya lebih suka kalau Anda diam saja daripada ngomong ngelantur dan sok pinter sendiri. Kemarin PAL kerjasama bikin kapal dengan Damien Schelde kok diam saja? Apa bedanya? Dulu ada kerjasama laboratorium medis dengan Amerika kok diam saja..Pulang kampung aja deh..jadi pak RT saja pantesnya
ReplyDeleteAnggota DPR=Anggota Dewan Perusak Rakyat
ReplyDelete