Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, November 6, 2010
Wali Kota Semarang “Disandera”Teroris
5 November 2010, Semarang -- Wali Kota Semarang disandera oleh sejumlah teroris di Hotel Ciputra Semarang, kemarin.Para teroris meminta helikopter untuk melarikan diri.Jika tuntutannya tidak dipenuhi meraka mengancam akan membunuh wali kota.
BeruntungTim Penanggulangan Teror (Gultor) Yonif 400/Rider Kodam IV Diponegoro segera bertindak cepat. Dalam negosiasi dengan tim negosiator dari Detasemen Intel Kodam IV Diponegoro akhirnya disepakati untuk mendatangkan helikopter yang diminta oleh para teroris.Namun kesepakatan tersebut hanya untuk mengelabuhi. Pada saat menunggu kedatangan helikopter, pasukan Gultor Raider 400 bersiap di sekitar Hotel Ciputra untuk mem-bebaskan sandera.Tim berpakaian serba hitam diterjunkan dari helikopter Penerbad dari atas bangunan hotel dan turun masuk ke ruang penyanderaan dengan tali.
Sementara pasukan yang datang dan masuk dari atas dengan helikopter langsung menumbangkan para penyandera dengan tembakan berhasil menewaskan sejumlah teroris. Namun, meski begitu teroris yang selamat berhasil membawa kabur wali kota. Beruntung kecepatan dan ketepatan yang dimilik pasukan Gultor Raider 400 dengan mengendarai motor trail berhasil menghadang dan menembak mati teroris dan wali kota berhasil diselamatkan. Pembebasan sandera yang digelar di seputar Simpang Lima Semarang kemarin, dalam rangka simulasi untuk penutupan Latihan Pemantapan Raider 2010.
Komandan Rindam IV Diponegoro Kolonel Inf Jagar Naibaho selaku Komandan Latihan Pemantapan Raider mengungkapkan, digelarnya pemantapan guna mempersiapkan kemampuan satuan Yonif 400/R dalam menghadapi semua bidang tugas, yakni operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). Dengan demikian, lanjut dia, apabila dibutuhkan untuk menangani teroris, maka Raider 400 sudah siap dan tak perlu latihan lagi.
Sementara itu Dan Yonif 400 Raider Letkol Inf Harzeni P mengatakan, unsur yang menjadi acuan tugas operasi adalah ketepatan, kecepatan dan kesenyapan. ”Pasukan itu harus tepat,cepat,dan senyap dalam menjalankan operasi,” jelasnya.
SINDO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment