Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso (tengah) didampingi KSAU Marsekal Madya Imam Sufaat, KSAD Jenderal George Toisutta , Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didik Heru Purnomo, KSAL Laksamana Madya Agus Suhartono (kiri-kanan) saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2010 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (25/1). Rapim membahas mengenai program kerja TNI pada tahun 2010. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/mes/10)
26 Januari 2009, Jakarta -- Belajar dari pengalaman sepanjang tahun 2009, baik yang berdimensi politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan, serta antisipasi terhadap tantangan dan kerawanan pada tahun 2010 ke depan, mendekatkan pemikiran TNI untuk lebih meningkatkan atau mengoptimalisasikan tugas TNI di bidang OMSP (operasi militer selain perang).
Hal itu sejalan dengan kebijakan Presiden di bidang Politik Luar Negeri dengan prinsip seribu sahabat tanpa musuh atau seribu kawan terlalu sedikit, seorang musuh terlalu banyak. Untuk itu Presiden akan lebih mengedepankan upaya diplomasi dalam menyelesaikan persoalan bilateral atau multilateral, sebelum menentukan cara-cara yang lain.
Hal itu dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dalam amanatnya pada Pembukaan Rapim TNI 2010, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (25/1).
Rapim yang diikuti 150 lebih Perwira Tinggi TNI, kemarin diisi dengan pembekalan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilanjutkan oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro. Sedangkan pelaksanaan Rapim dilakukan hari Selasa (26/1) ini.
Di hadapan para peserta Rapim TNI, Panglima TNI mengemukakan dalam mendukung kebijakan politik luar negeri tersebut, TNI harus lebih mengoptimalkan tugas OMSP, melalui peningkatan kerjasama militer atau pertahanan, serta lebih banyak terlibat dalam tugas-tugas pemeliharaan perdamaian dunia, sebagaimana yang diamanatkan oleh Konstitusi kita, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sedangkan dalam konteks dengan kehidupan dalam negeri, OMSP perlu kita optimalisasikan melalui tugas-tugas perbantuan TNI, baik kepada pihak Kepolisian dan Pemerintah Daerah maupun kepada institusi atau lembaga lain yang memintanya, sesuai kemampuan dan batas kemampuan TNI sendiri, kata jenderal bintang empat itu.
Terkait dengan optimalisasi tugas OMSP, TNI telah membentuk Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB). Pasukan yang memiliki kemampuan dan kesiapsiagaan penuh, sehingga dalam tempo 24 jam dapat dikerahkan untuk menanggulangi bencana yang terjadi di seluruh penjuru Tanah-Air, jelasnya.
Kepada seluruh Kotama Operasional TNI, khususnya Komando Kewilayahan (Darat, Laut, dan Udara); kata Jenderal TNI Djoko Santoso agar senantiasa berupaya mengoptimalkan OMSP, melalui peran aktif TNI dalam berbagai bidang pembangunan, seperti Gerakan Indonesia Kreatif, Gerakan Menanam Semiliar Pohon, dan lain-lain.
Di samping itu, saya juga berharap agar dioptimalkan tugas perbantuan kepada Polri dan Pemerintah Daerah, khususnya daerah yang berada di wilayah perbatasan, pulau-pulau terdepan, daerah rawan konflik, rawan sosial, rawan bencana, daerah terpencil, terbelakang, dan lain-lain, ucap Panglima TNI lagi.
PELITA
No comments:
Post a Comment