F-5 Tiger TNI AU.
12 Januari 2010, Mataram -- TNI Angkatan Udara (AU) memprogramkan apron untuk pesawat tempur di kawasan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang terletak di Dusun Slanglit, Desa Tana Awu, Kecamatan Penujak, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami akan bangun apron untuk pesawat tempur di BIL karena ada tanah seluas 12 hektar yang diperuntukkan TNI AU," kata Panglima Komando Operasional Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti, usai memimpin acara serah terima jabatan Danlanud Rembiga, di Mataram, Selasa.
Jabatan Danlanud Rembiga diserahterimakan dari Letkol Pnb I Made Susila Adnyana kepada Letkol Pnb Antariksa Anondo yang disaksikan sejumlah pejabat antara lain Kapolda NTB Brigjen Polisi Arief Wahyunadi dan Wakil Gubernur NTB H. Badrul Munir.
Ia mengatakan keberadaan bandara internasional itu dimaksudkan untuk mendukung peningkatan perekonomian di wilayah NTB sehingga TNI AU pun berkewajiban mendukungnya. TNI AU juga akan mengambil bagian di kawasan BIL untuk mendukung visi dan misi Departemen Perhubungan dan pemerintah daerah.
"Akan ada pembangunan ’base ops’ di sana (BIL - red) dan apron untuk pesawat tempur karena lahan yang disediakan untuk kami relatif cukup," ujarnya.
Marsda Sayuti mengatakan para pihak terkait dari Departemen Perhubungan, PT Angkasa Pura I dan Mabes TNI AU tengah membicarakan mekanisme pemanfaatan areal seluas 12 hektare yang dijatahkan untuk TNI AU di kawasan BIL.
"Suatu pangkalan udara otomatis akan dilengkapi berbagai fasilitas termasuk pesawat tempur jika pangkalan itu digunakan sebagai daerah operasional," katanya.
Lanud Rembiga yang ada di wilayah NTB merupakan pangkalan alternatif operasional meskipun pernah digunakan untuk Operasi Badik pada 2008.
"Karena BIL berorientasi peningkatan ekonomi dan TNI AU harus ada di sana maka akan ada peningkatan fasilitas untuk Lanud Rambiga yang membawahi ’base ops’ di BIL," ujarnya.
KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment