Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Budiono memimpin Sidang Kabinet Paripurna pertama yang diikuti para Menerteri Kabiner Indonesia Bersatu (KIB), di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (23/10). (Foto: ANTARA/Ali Anwar/hp/09)
23 Oktober 2009, Jakarta -- Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso berharap kerja sama TNI dengan Departemen Pertahanan di bawah kepemimpinan Purnomo Yusgiantoro, akan semakin baik.
"Ya kami berharap apa yang selama ini sudah berjalan baik, dapat terus ditingkatkan," katanya menjawab ANTARA News di Jakarta, Jumat.
Djoko menambahkan, kerja sama yang baik antara Departemen Pertahanan dengan TNI sangat penting, terutama dalam merumuskan berbagai kebijakan sistem pertahanan nasional.
"Kerja sama yang makin baik, itu penting," katanya, singkat.
Purnomo Yusgiantoro sejak Kamis (22/10) resmi menjabat sebagai Menteri Pertahanan menggantikan Juwono Sudarsono.
Dalam program 100 harinya, Purnomo yang sebelumnya menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjanjikan pengelolaan anggara pertahanan seefektif dan seefisien mungkin.
"Anggaran pertahanan yang ada cukup besar, namun itu masih harus dibagikan di seluruh satuan kerja yang ada di Departemen Pertahanan, Mabes TNI dan mabes ketiga angkatan," katanya.
Jadi, perlu pengelolaan yang efektif dan efisien agar kebocoran anggaran dapat makin ditekan.
"Selama ini, tingkat kebocoran anggaran di Departemen Pertahanan sudah menurun siginifikan. Dan ini yang akan kami intensifkan," kata Purnomo.
Selain pengelolaan anggaran secara efektif dan efisien, maka Purnomo juga berjanji untuk memperhatikan tingkat kesejahteraan prajurit dan kenaikan anggaran bagi pertahanan.
"Itu pasti, tetapi bertahap. Dan kita juga akan memfokuskan pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Industri pertahanan dalam negeri harus sudah mulai meningkatkan orientasi ekspornya. "Sekarang ini sudah, namun itu harus lebih ditingkatkan lagi," demikian Purnomo.
Belasan tahun lalu, Purnomo pernah menjadi Wakil Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional atau Lemhanas, sehingga kehadirannya di Departemen Pertahanan yang menangani masalah pertahanan dan militer bukan merupakan hal yang asing baginya.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment