Penangkapan simpatisan PKI. (Foto: wapedia)
30 September 2009, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo mengingatkan, gerakan komunis gaya baru makin nyata dan kian gencar melakukan aksinya melalui upaya pembelokkan fakta sejarah secara sistematis seputar pemberontakan G30 S/PKI.
"Pembelokkan sejarah secara sistematis seputar pemberontakan G30 S/PKI, makin gencar dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu, dengan penghilangan data, fakta nyata hingga muncul berbagai versi seputar peristiwa sejarah itu," katanya di Jakarta, Rabu.
Berbicara pada seminar "Melawan Komunis Gaya Baru dan Peta Sebagai Salah Satu Cikal Bakal TNI" ia mengatakan, upaya-upaya pembelokkan sejarah seputar G 30 S/PKI itu lambat laun menimbulkan keraguan masyarakat bangsa Indonesia tentang siapa dan bagaimana peristiwa G 30S/PKI itu terjadi.
"Bahkan, melalui upaya itu mereka menciptakan bahwa para pelaku pemberontakan sebagai korban ketidakadilan pemerintah saat itu," kata Agustadi menambahkan.
Ia mengungkapkan, upaya pemutarbalikan fakta sejarah seputar G 30S/PKI secara sistematis oleh Organisasi Tanpa Bentuk itu makin gencar dan membahayakan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jika tidak diantisipasi dengan cermat dan cepat.
Agustadi mengakui, tidak mudah mendeteksi keberadaan Organisasi Tanpa Bentuk yang lambat laun bermetaformosis menjadi komunis gaya baru karena mereka berbaur di tengah masyarakat.
"Ini tidak mudah untuk mendeteksi gerakan mereka, meski dari aksi yang dilakukan secara sistematis yang terus melakukan pemutarbalikan fakta melalui penghilangan catatan, data, fakta nyata serta pernyataan yang mendukung G 30S/PKI, kita dapat merasakannya," katanya.
ANTARA News
bukan gaya baru pak tapi sekedar meluruskan seperti apa yg israel katakan dengan holocaust karena kita juga punya sekitar 3 juta nyawa tak berdosa cuma karena anggota dan sama sekali bukan pelaku.kalo mau adil knpa gak bunuh 10000 org anggota pki karena yg mati di tangan pki cuma sekitar 7500 termasuk jendral 2 pengecut yg takut perang dengan malingsia(sama dengan sekarang para anggota hewan senayan yg sering nipu duit rakyat>>; secara kasat mata pki punya peraN besar atas kemerdekaan bangsa karena hanya pki yg berani melawan pemerintahan otoriter waktu itu selain dari ormas islam yg sudah kuat pada waktu itu..pancasila di buat atas dasar sosialisme agama dan nasionalisme jadi kalopun pki masih ada tidak mungkin merubah dasar negara pancasila karena di dalamnya sudah ada komunisme >>kalo emg menghargai pendiri bangsa coba bisa jalankan NASIONALISME AGAMA DAN KEADILAN SOSIAL ATO GAK? ato cuma memperkaya sendiri tanpa mikir rakyat kecil semacam kaum buruh >>ingat pak sebagian besar penduduk kita adalah kaum buruh jadi jgn asal ngomong pki gaya baru (sekalian aja pak DI TII gaya baru /GAM gaya baru/ RMS gaya baru)coba masih ada komunis mungkin malingsial gak bakal berani menklaim and menghina kita>> sadar lah pak nkri bukanlah hanya milik kaum atas pak tapi lebih banyak milik kaum bawah yg selalu di tindas mengatasnamakan keadilan yg tdk adil >>jadi inget filemnya nih>>DARAH ITU MERAH JENDRAL!!hehehehehe keren yah kata katanya padahal cuma ngarang dari pada gak ada yg koment kasian si admin thanks
ReplyDeleteKliatanya mmg benar PKI masih ada.. Sementara para reroris sibuk merakit bom, PKI berusaha menyebar faham, menghimpun kekuatan.. perlu dapat perhatian.
ReplyDelete