Sejumlah petugas melakukan penyelidikan pesawat Hercules milik TNI-AU yang tergelincir di Landasan Pacu Bandara Wamena, Papua, Selasa (12/5). Pesawat yang mengangkut logistik tersebut berhasil ditarik dan pindahkan ke tempat parkir pesawat (Apron). (Foto: ANTARA/Rico Siregar/pras/Koz/pd/09)
12 Mei 2009, Wamena -- Pesawat Hercules milik TNI AU dengan seri A-1302 mengalami kerusakan pada ban saat mendarat (landing) di Bandara Wamena, Senin (11/5) sekitar pukul 13.30 WIT kemarin.
Pesawat naas ini dilaporkan yang diterbangkan Pilot Mayor Penerbangan Agus Buana bersama 7 kru anggota TNI AU terbang dari Biak menuju Wamena dan tiba di Bandara Wamena sekitar pukul 13.30 WIT.
Dari data yang dihimpun Cenderawasih Pos di lapangan, pesawat yang tiba di Bandara Wamena sekitar pukul 13.30 WIT ini saat landing tidak pada runway bandara melainkan di tanah yang posisinya lebih rendah dari landasan bandara sehingga ban depan pesawat terbentur dengan ujung runway dan menyebabkan ban belakang tidak terbuka dengan baik, akibatnya, badan pesawat sempat terseret sekitar 300 meter, kemudian ban belakang terpental bahkan keluar dari areal bandara.
Di landasan bandara juga terdapat beberapa serpihan-serpihan tanah yang diakibatkan dari AS ban yang lepas, kemudian ada bekas goresan panjang dari pesawat yang mendarat tanpa ban yang tidak sempurna.
Kejadian ini mengakibatkan 2 orang warga yaitu Awi Itlay (30) dan Nipa Kobak (23) mengalami luka-luka. Keduanya menjadi korban bukan karena berada di pesawat tersebut, tetapi saat kejadian, keduanya berada di sekitar Bandara Wamena, dekat runway atau TKP.
Awi Itlay yang saat itu sedang berjualan kayu di pinggiran landasan bandara mengalami patah tangan bagian kanan kemudian luka sobek di bagian kening sebelah kiri dan harus mendapatkan 11 jahitan akibat terkena ban yang terlempar keluar bandara.
Sedangkan Nipa Kobak (23), seorang wanita yang sedang hamil 5 bulan mengalami shok dan luka lecet dibagian kaki. Kedua korban tersebut langsung dilarikan ke RSUD Wamena guna mendapatkan perawatan medis.
Danlanud Manuhua Biak, Letkol Pnb, Hikmat Karsanegara saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui ponselnya mengatakan, pesawat Hercules saat mendarat sepanjang 10 meter dari runway bandara mengalami kerusakan 4 ban kemudian pesawat berhenti 1 km dari ujung runway sehingga saat mendarat tidak pada posisinya.
Disinggung soal korban luka-luka, Danlanud menjelaskan, korban tersebut akan ditangani oleh perwakilan Lanud Wamena, sementara untuk pesawat yang mengalami kerusakan, pihaknya akan berkoordinasi supaya secepatnya pesawat tersebut segera ditangani dan dipindahkan sehingga tidak menggangu pesawat arus penerbangan dari Jayapura menuju Wamena.
"Memang pesawat tersebut mengalami kerusakan pada bagian ban saat mendarat namun pesawat tersebut masih dalam kondisi baik sebab yang bermasalah hanya pada bagian ban saja. Kami akan berkoordinasi supaya secepatnya pesawat tersebut dipindahkan sehingga tidak mengganggu arus penerbangan,"ungkapnya.
Ditempat yang berbeda, Station Manager PT Trigana Air Service Wamena, Michael Bidure mengungkapkan, untuk sementara 4 penerbangan pesawat Trigana dari Sentani menuju Wamena langsung dibatalkan sebab tidak memungkinkan untuk pesawat Trigana bisa mendarat dengan situasi tersebut.
Menurutnya, untuk pesawat Trigana memerlukan lajur landasan yang cukup panjang untuk bisa mendarat sementara posisi pesawat Hercules berada di tengah-tengah landasan bandara.
" Dengan kejadian ini, 4 penerbangan Trigana yaitu 2 cargo dan 2 penumpang dari Sentani terpaksa dibatalkan dan kemungkinan besok (hari ini) sudah bisa diterbangkan kalau pesawat Hercules sudah dipindahkan,"ungkapnya.
Sampai berita ini ditulis, pukul 16.00 WIT, situasi di Bandara Wamena tetap aman, sementara untuk pesawat Hercules yang mengalami kerusakan masih dijaga dan berada di tengah-tengah landasan bandara.
(Cendrawasih Pos)
No comments:
Post a Comment