(Foto: Pentak Lanud Adisutjipto)
20 September 2013, Yogyakarta: Kementerian Pertahanan secara resmi menyerahkan empat unit pesawat latih Grob G-120TP-A untuk TNI Angkatan Udara. Empat unit pesawat latih tersebut merupakan bagian dari 18 pesawat latih Grob G-120TP-A yang dipesan oleh Kemhan dari perusahaan Grob Aircraft, Jerman pada tahun 2011.
Keempat pesawat dengan nomor registrasi LD 1201, LD 1202, LD 1203 dan LD 1204 diserahkan secara simbolis melalui penandatanganan naskah berita acara serah terima oleh Kepala Badan Saran Pertahanan Kemhan Laksda TNI Rachmad Lubis kepada Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo, selanjutnya diserahkan kepada Aslog Kasau Marsekal Muda TNI Ida Bagus Anom Manuaba, Jum’at (20/9) di Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta. Sebelumnya, dilaksanakan penyerahan dari pihak Grob Aircraft kepada Kemhan yang dilaksanakan secara simbolis berupa penyerahan Log Book pesawat latih Grob G-120TP-A.
Serah terima empat pesawat latih Grob G-120TP-A tersebut disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dan Dubes Jerman untuk Indonesia Dr. Georg Witschel. Hadir pada acara tersebut sejumlah pejabat Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI Angkatan Udara. Hadir pula Anggota Komisi I DPR RI.
Dengan kehadiran dan telah diserahterimakannya empat pesawat latih Grob G-120TP-A tersebut, diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas penerbang yang dihasilkan TNI AU khususnya sekolah penerbang (Sekbang) Lanud Adisucipto.
Sebanyak 18 pesawat Latih Grob G-120TP-A yang dipesan tahun 2011 dari perusahaan Grob Aircraft, Jerman tersebut akan digunakan untuk menggantikan pesawat Latih Mula (LM) AS-202 Bravo dan pesawat Latih Dasar (LD) T-34C.
Dalam kontrak senilai USD 71.995.000,00 tersebut, selain 18 pesawat juga termasuk Initial Logistics Support (ILS) berupa Spare part dan Tools, Training Pilot Training dan Maintenance Training di Jerman dan materiil pendukung lainnya.
Berdasarkan kontrak, pengiriman 14 unit pesawat sisanya akan dikirim secara bertahap, rencananya 6 unit akan dikirim bulan September-Oktober 2013, 4 unit pesawat pada bulan Desember 2013 dan 4 unit pesawat akan dikirim pada bulan Februari 2014.
Pesawat Latih G-120TP-A Grob
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro (2 kiri) bersama Kasum TNI, Marsekal Madya TNI, Boy Sahryl Qamar (kanan), KASAU TNI, Marsekal TNI, Ida Bagus Putu Dunia (2 kanan), dan Anggota Komisi I DPR RI, Marsekal Madya TNI (Purn) Basri Sidhahabi (kiri) melakukan upacara simbolis penyerahan pesawat Grob G 120 TP-A di Lanud Adisucipto, Yogyakarta, Jumat (20/9). Kedatangan 4 pesawat latih TNI AU berjenis Grob G 120 TP-A buatan pabrik Grob Aircraft di Tussenhausen Mattsies Jerman pada bulan Juli 2013 lalu merupakan kesepakatan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman yang telah memesan 18 pesawat hingga tahun 2014, dan kedatangan pesawat tersebut sekaligus untuk meremajakan alutsista yang dimiliki TNI AU termasuk pesawat jenis latih ini. (Foto: ANTARA FOTO/Noveradika/ss/pd/13)
Pesawat latih Grob G-120TP-A merupakan pesawat latih canggih buatan perusahaan Grob Aircraf, Jerman, yang dapat mendukung pelatihan terbang baik tingkat mula, dasar dan lanjut. Pesawat tersebut memiliki performa yang tinggi dan kemampuan Full Virtual Tactical Training yang dikombinasikan dengan kecepatan tinggi, menjadikan Grob G-120TP-A sebagai sistem pelatihan terbang terpadu yang terbaik secara keseluruhan.
Pesawat Grob G-120TP-A merupakan satu-satunya pesawat latih militer dengan tempat duduk yang berdampingan (side by side) pada abad ke 21 yang sudah diakui dunia dengan kemampuan Full Aerobatic dan Military Training. Pesawat Grob G-120TP-A merupakan pesawat Latih Dasar yang sempurna untuk penerbangan masa depan.
Dengan sistem arsitektur yang unik, pesawat Grob G-120TP-A memungkinkan untuk melaksanakan pelatihan terbang bagi siswa penerbang dari tingkat mula hingga tingkat latih dasar. Dengan mengikuti peningkatan kemampuan dari siswa penerbang, simulasi terbang untuk misi taktis juga dapat dilaksanakan menggunakan pesawat ini.
Grob G-120TP-A merupakan pesawat bermesin turboprop Rolls Royce dengan tipe 250-B17 dan memiliki lima bilah baling-baling buatan MT-Propeller dari bahan komposit dan baja tahan karat di sisi baling-balingnya.
Pesawat ini menggunakan bubble canopy model geser yang bisa dibuka dari dalam maupun dari luar pada saat emergency. Konfigurasi tempat duduk yang bersebelahan (side by side) memiliki keuntungan tersendiri, dimana instruktur penerbang bisa memonitor secara langsung apa yang dilakukan oleh siswa penerbang yang berada di cockpit dan siswa dapat dengan mudah menerima instruksi dan mengikuti tindakan/gerakan yang dilakukan oleh instrukturnya. Disamping itu instruktur juga dapat memanfaatkan control dan display instrument yang sama untuk menunjukan setiap step (langkah) dari pelatihannya.
Dengan konstruksi pesawat keseluruhan yang terbuat dari carbonfibre membuat pesawat ini menjadi ringan, kuat dan anti korosi. Material carbonfibre juga membuat permukaan pesawat lebih halus sehingga meningkatkan tingkat aerodinamika pesawat. Selain itu bahan ini lebih mudah dalam hal perawatan dengan service life mencapai 15.000 jam terbang untuk penggunaan aerobatik. Pesawat dapat diterbangkan pada siang maupun malam hari dengan kondisi non-icing. Sementara kecepatan maksimum pesawat ini adalah 439 km/jam (237 knot).
Pesawat G 120TP-A sangat memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai pesawat latih siswa penerbang mulai dari tahapan Latih Mula (LM) yang selama ini menggunakan AS-202B Bravo, sekaligus juga bisa digunakan sebagai pesawat Latih Dasar (LD) yang mana dari tahun 1981 hingga saat ini menggunakan pesawat T-34C Charlie. Untuk itu maka pesawat G 120TP oleh TNI AU dikategorikan sebagai pesawat Latih Dasar sebagaimana terlihat pada tail number-nya dan sekaligus akan menggantikan peran dari pesawat Latih AS-202B dan T-34C.
Sumber: Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan RI
No comments:
Post a Comment