Kapal angkut tank rancangan PT Dok Kodja. (Foto: Berita HanKam)
27 September 2013, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoedin mengatakan, Kementerian Pertahanan sedang menyiapkan satu unit Landing Shift Tank (LST) atau kapal pendarat tank untuk mengangkut tank besar yang akan dimiliki Indonesia. Kapal pengangkut tank itu kini sedang dibangun oleh industri pertahanan dalam negeri.
"PT PAL yang membuatnya," kata Sjafrie seusai berbicara di Simposium Ketahanan Nasional di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis, 26 September 2013.
LST bikinan PT PAL, kata Sjafrie, disebut mampu mengangkut 10 unit tank besar seperti Leopard 2A4 sekali jalan. Dengan kemampuan itu, Kementerian Pertahanan yakin 42 Leopard 2A4, 61 unit Leopard Ri, dan 50 unit Marder--tank ukuran menengah--mampu didistribusikan secara lancar ke beberapa wilayah Indonesia. "Akhir 2014 kapal bikinan PT PAL sudah siap," kata Sjafrie.
Masyarakat, kata Sjafrie, juga tak perlu khawatir soal bobot tank Leopard yang dianggap bakal merusak jalan raya Indonesia. Leopard 2A4, misalnya, yang berbobot 62 ton disebut bakal merusak jalanan aspal wilayah Indonesia."Jalan kelas negara tahan dengan beban lebih lebih dari 62 ton," kata Sjafrie.
Selain menjamin jalan Indonesia cukup kokoh untuk dilewati Leopard, Sjafrie yakin tank besar itu tak akan menemui masalah ketika terjun di wilayah Indonesia. Kementerian Pertahanan, kata Sjafrie, sudah menyiapkan akses-akses khusus untuk tank-tank besar macam Leopard 2A4.
Saat ini, Indonesia sudah kedatangan 2 unit Leopard 2A4 dan 2 unit Marder. Empat tank itu merupakan bagian 156 unit tank Leopard Ri, Leopard 2A4, dan tank Marder, yang dibeli dari Pemerintah Jerman dengan total biaya yang diklaim tak melebihi anggaran senilai US$ 280 juta.
Sumber: TEMPO
kapal nya terus yg di buat senjata dan rudal nya ora ono hanya bisa beli tanpa bisa membuat alias badan besar tapi ompong,...WAK,...WAK,...WAAAAK. "MACAN ASIA" ??? MACAN OMPONG KALIIIII.
ReplyDeleteGigi lu ompong..hahaha
DeleteLOE YG BOTAK,...KKKK
Deletewes ojo tukaran seng botak yo botak seng ompong yo ompong
DeleteKapal pengangkut tank tidak dibuat hanya dalam waktu singkat...sementara 2014 sudah opersional...jadi perencanaannya jelas jauh-jauh hari sebelum dpr mempermasalahkan pengadaan MBT di negeri ini...jadi sebenarnya kemenhan dan tni sudah menyusun strategi yang baik memperbaharui alutsista kita...tanpa harus kemunculan opini publik dulu baru beli alat...percayalah kemnhan dan tni mempunyai strategi untuk memajukan militer kita dalam kawasan..salut
ReplyDeleteKemarin DKB sama Daya Radar Utama bikin LST, sekarang PAL?
ReplyDeleteItulah hebatnya Militer kita gan, mreka sdh ada di pemikiran 10 - 15 thn di dpan kita, hnya yg bkin mslah, ya itulah, si Pjabat" korup yg sllu ngmong, "menurut sy", "menurut kami", "analisa sy", itulah yg bkin ancur negara kita, seakan mreka yg paling super tw ttg smuanya, blm lg korupsi"nya yg tngkat gnung krakatau bsarnya.. Seandainya pemerintah kita sehati dgn Militer kita, krn rakyat sdh dri dulu sllu mndukung TNI., betapa kuatnya negara kita.
ReplyDeletetinggal nunggu waktu, ditunggu pimpinan yg hebat NKRI....................
ReplyDelete