Presiden SBY menerima Kepala Staf Pasukan Beladiri Jepang atau Japan Grounds Self Defense Force (JGSDF), Eji Kamizuka, di Kantor Presiden, Selasa (29/1) siang. Pertemuan ini membahas tentang rencana peningkatan kerja sama Indonesia dan Jepang dalam bidang militer dan pertahanan. Kerja sama ini antara TNI Angkatan Darat dan Pasukan Beladiri Jepang. Dalam kerja sama militer tersebut, Presiden SBY menekankan lima hal utama, yakni pendidikan dan latihan (diklat), SDM, industri pertahanan, penanganan terorisme, dan manajemen penanggulangan bencana. (Foto: Laily/presidensby.info)
29 Januari 2013, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Jepang siap meningkatkan kerja sama militer dalam lima bidang utama, yaitu pendidikan dan latihan, peningkatan sumber daya manusia, industri pertahanan, kontra-terorisme, dan penanganan bencana.
"Prinsipnya itu, kalau dulu kerja sama Jepang dan Indonesia lebih banyak di bidang ekonomi nah sekarang mereka menekankan bahwa pemerintahannya juga melakukan kerja sama di bidang militer," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa.
Menhan yang ditemui seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Japan Grounds Self Defence Force (JGSDF) Jenderal Eji Kamizuka menjelaskan bahwa seiring dengan situasi keamanan di Asia Timur yang tidak menguntungkan Jepang telah memutuskan untuk mengembangkan pasukan bela diri mereka, yang berdasarkan konstitusi setelah Perang Dunia II dilarang untuk dikembangkan.
"Mereka menyampaikan kepada Indonesia rencana-rencana ke depan walaupun dulu setelah PD II menurut konstitusinya mereka tidak boleh membangun kekuatan, tapi situasinya dalam waktu dekat ini telah berubah," katanya.
Selain Jenderal Eji Kamizuka, delegasi Jepang yang hadir antara lain, Dubes Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, Kepala Penelitian dan Divisi C4 Departemen Program dan Kebijakan JGSDF Kolonel Yoshihisa Nakano, dan Atase Pertahanan Jepang untuk Indonesia Kapten Toshiako Kondo.
Pada kesempatan tersebut, selain Menhan, Presiden didampingi antara lain oleh Menlu Marty Natalegawa, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Sumber: ANTARA News
No comments:
Post a Comment