Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Klewang bernomor lambung 625, meluncur di Selat Bali, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (31/8). KRI Klewang tersebut mempunyai panjang 63 meter, berbahan dasar vinylester carbon fiber (infused), menggunakan teknologi maju di bidang pembuatan kapal perang antara lain kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, tidak mengandung unsur magnet, serta tingkat deteksi panas dan suara yang rendah. (Foto: ANTARA/Seno S./ss/mes/12)
17 September 2012, Jakarta: Indonesia membutuhkan banyak kapal cepat rudal (KCR) untuk mengimbangi wilayah laut yang begitu luas dan daratan yang tersebar. Keberadaan KCR dinilai mampu mempermudah TNI maupun para pengelola keamanan di laut untuk mengamankan wilayah maritim Indonesia. "Kita butuh banyak sekali kapal-kapal cepat seperti KRI Klewang," kata Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Soeparno, di Jakarta, Minggu (16/9).
KRI Klewang, tambah dia, merupakan KCR buatan asli Indonesia yang memiliki bentuk unik. Kapal ini juga banyak dipuji sebagai kapal siluman yang memiliki kecepatan tinggi dan mampu menembus ombak besar karena memiliki tiga lambung. Tak heran jika biaya pembuatan satu pesawat ini mencapai 114 miliar rupiah.
Menurut dia, produk buatan PT Lundin Industry Invest ini juga merupakan kapal yang berpeluru kendali dan berguna untuk menjaga perbatasan dan potensi laut di Indonesia. Saat ini TNI baru membeli satu KRI Klewang untuk ditempatkan di Armada RI Kawasan Timur. Meski demikian, Soeparno menuturkan, pengadaan kapal KCR akan terus dilakukan sehingga jumlahnya lebih banyak lagi. Selain KRI Klewang, TNI AL juga mendapat tambahan beberapa unit KCR, yakni KRI Celurit dan KRI Kujang. Total KCR yang saat ini dimiliki TNI AL tak lebih dari 10 unit yang masing-masing berukuran 40 meter.
Idealnya 35 Unit
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma Untung Suropati mengatakan, idealnya Indonesia membutuhkan 35 unit KCR. "Perairan Indonesia cocok untuk pengoperasian KCR, terutama di wilayah barat karena cukup dangkal," jelasnya. Guna mendukung penambahan KCR, Kementerian Pertahanan telah bekerja sama dengan China untuk produksi peluru kendali (rudal) C-705.
Nantinya seluruh KRI akan dilengkapi dengan rudal berkemampuan jelajah hingga 140 kilometer itu. TNI AL sudah dua kali melakukan uji coba rudal ini. Hasilnya cukup memuaskan untuk dipilih sebagai senjata kapal KCR. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, dengan produksi sendiri rudal, kemampuan persenjataan akan meningkat cukup signifikan.
"Kalau bisa produksi dalam negeri. Kami akan memasang rudal-rudal itu di daerah perbatasan untuk pengamanan," ujarnya. KCR ini berbahan dasar komposit serat karbon yang tercatat lebih ringan, dan 20 kali lebih kuat dari baja ini memiliki panjang keseluruhan (length overall) 62,53 meter, lenght on waterline 60,7 meter, water draft 1,17 meter, beam overall 16 meter, bobot mati 53,1 ton.
Kapal ini digerakkan oleh 4 unit mesin penggerak pokok ini, didesain sebagai kapal siluman (stealth) canggih yang dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Kehebatan kapal ini mampu menembus ombak setinggi 6 meter.
Pada acara peluncuran tersebut, Wakil Asisten Logistik Kasal, Laksma TNI Sayid Anwar menyatakan, bahwa momentum peluncuran kapal perang KCR pertama X3K Trimaran Class ini diharapkan akan menjadi titik awal pembangunan kapal sejenis yang akan mampu meningkatkan kemampuan TNI AL, sehingga menjadi salah satu kekuatan yang disegani. "Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan in dustri militer dalam negeri," tambahnya.
Sumber: Koran Jakarta
anda petinggi negara atau sebaliknya. buta strategi ??!!...yg datang nerusak mondar mandir di laut dalam jawa arafura kapal induk ,destroyer ,paling ketcill fregat ,kapal selam bertenaga nuklir lengkap se arsenalnya ,bangsa indonesia hanya perahu kcr ??!!!
ReplyDeletehe..he..he...lucu... Untuk menghadapi friigate atau destroyer musuh, kita Pakai fregat om yg ada rudal yakhontnya buatan rusia dgn jarak tembak 300 km. KCR itu kelasnya dibawah korvet om dan diperuntukkan utk patroli perairan dangkal dan selat antar pulau. Tp walaupun KCR ini kecil, pentungannya mematikan, jeroannya dipasang rudal C-705 jarak tembak 140 km. Fregat pun bisa pingsan kalo kena rudal ini. Bisa bayangin gak om, si fregat musuh gak melihat kcr ini di radar tp tau2 C705 sdh mampir di kapal...
ReplyDeleteSya justru stju jika kta perbnyak trs KCR yg rsa korvet,.brg blh kcil,tp rsanya pedas,jka diliat dr sisi anggran n quantitas kbthan kapal utl AL kta,mka Kcr adlh solusi murah meriah dan memuaskan,bygkan aja,.dgn biaya 1 korvet kta bs mmbuat 4 kcr,.dmn kcr ne pnya kekuatan utk mengkandaskan korvet ataupun merusak kapal sekelas fregat sekalipun...utk 5 taon kedpan alngkah baiknya fokus prbanyak KCR sbnyak2nya,bla prlu smpai 100 unit shngga slrh wil prairan kta trcouver smua,.stlh itu bru fokus ke kapal yg lbh bsar sprti korvet atau freagat,.tdk slh jg bla PT ludin dbri kprcyaan utk mmbuat Trimaran fregat Class,.
ReplyDeleteKCR (Kecil2 Cabe Rawit)
bicara pertahanan perahu kcr hanya pencitraan ajjjaa...dari segi jangkaun gotong senjata terbatass!!!!!minim pertahanan udara "yg di untung segelintir orang ,atas pesanan asing di utamakan ,mana mana mungkin desroyer aegis di bawah kcr kalau bicara tehnologi ,"bak kuda ama kambing tampang sama lari beda haha...q bangga anak negeri sudah produksi sendiri ,"ada cumanya loo ...kalau kambing di bilang kuda bunuh diri ...haha...sumber :world defence
ReplyDeleteSeandainya baru kecil yg kita bisa,ada wujud nyata inilah meyakinkan.
ReplyDeleteUntuk yg lebih besar,dukungannya jg mesti besar! Apapun bentuknya,untuk kemajuan NKRI.. Doa'ku untukmu.
Repotnya peminpin bisanya geluhh ,suasananya jadi keruh .hanya takut medapat tekanan azing ,tidak mau berjibaku ,asing di buat terseyum ,kebelakang gampang di gebuk ,dengan alasan laut dangkal biayaya tidak sedikit jadilah perahu kcr :sumber yata sudah jadi keyataan
ReplyDeletebagus.. memang kita harus perbanyak kapal cepat rudal trimaran ini!,. kita kan negara dikelilingi lautan yg luas!!,.
ReplyDeletejngan liat dari kecilnya gang!,. tpi liat tekhnologix..
kecil tapi mematikan.. pasti KCR ini kejutan buat kapal2 aqsing yg coba2 mau mnerobos wilayah kita!..
bukan hanya laut dangkal/pesisir tpi lau dalam sekalipun diterjangnya!, buktinya kmampuannya bisa menembus ombak 6 meter!.. dindonesia yg paling dalam di selat makssar aja!, n itupun ombaknya ga smpai 6 meter kok.. wkwkwkwwkwkkkkk...
Bicara pertahanan indonesia negara maretime terbesar dunia kalau kapal kecil tentu tidak efisean ,kemampuan gotong senjata terbatas baru beroperasi satu meter harus gisi bahan bakar kita jaga nkri bagusnya dari luar ibarat kita puya rumah dijaga luar gang masak di jaga dalam rumah kecuali hanya untuk kepentingan pribadi layak perahu kcr di bikin seribu buah pakek duwit mu sendiri!!!haha...kalau gak tahu jangan jadi guru "kodok di jawa pun ketawa haha...haha...
ReplyDelete