Panser Anoa 6x6. (Foto: Berita HanKam)
16 April 2012, Kuala Lumpur: Malaysia akan memesan 32 buah panser Anoa dari PT Pindad. Oleh Malaysia, Anoa itu diberi nama Rimau yang berarti harimau dalam bahasa Melayu dan kesepakatan dengan pihak negara tetangga tersebut sudah pada tahap akhir.
"Malaysia mau gunakan panser 6 x 6 dan kini kami menantikan closing deal", kata Direktur Utama PT Pindad, Adik A Soedarsono, di sela-sela pameran Defence Services Asia (DSA) 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin.
Menurut dia, saat ini pihaknya juga sedang melakukan penjajakan dengan sejumlah negara di Timur Tengah, Eropa termasuk dengan sesama anggota Asean seperti Brunei Darussalam.
Bahkan, lanjut dia, pada saat ini ada rencana Sultan Brunei yang hadir dalam pameran DSA 2012 itu akan mengunjungi panser Rimau yang juga dihadirkan dilokasi pameran tersebut.
Ketertarikan Malaysia terhadap panser buatan pindad tersebut sudah disampaikan oleh Panglima Angkatan Tentera Diraja Malaysia, Jenderal Tan Sri Datu Sri Zulkifli Mohammad Zein, saat berkunjung ke Indonesia tahun lalu.
Hal itu disampaikan Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, usai pertemuan Zein dengan Presiden Susilo Yudhoyono di kantor Presiden, Selasa (5/7). "Tadi disinggung soal panser 6x6, malaysia yang berkeinginan untuk membeli, akan terus dilanjutkan," ujar Suhartono.
Sementara itu, semenjak 9 April 2010, sebanyak 13 buah Anoa telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL. Panser ANOA 6x6 maupun 4x4 biasa digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara.
Pada 15 November 2011 ANOA varian 6x6 yang menggunakan persenjataan senapan mesin berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali.
Panser jenis ini juga dipakai oleh Paspampres untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden. Selain kegiatan resmi, ANOA juga dipakai untuk pengamanan car-free day di Bundaran HI.
Sumber: ANTARA News
HADEH KENAPA PRODUK INDONESIA DIJUAL DAN DIGANTI NAMANYA DENGAN NAMA MALAYSIA....NTAR DIJIPLAK LAGI...CKCKCKCK....
ReplyDeleteAssalmaulaikum
ReplyDeleteSaya orang Indonesia yang bangga dengan ANOA yang dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Pemerintah Malayasia belum pasti membeli ANOA dari Indonesia; karena mereka kurang puas dengan mutu ANOA. Mereka masih mencari pilihan lain yang lebih baik dari pada ANOA.
Marilah kita mendoakan ANOA supaya bisa segera diperbaiki dan dibuat lebih canggih oleh putra-putri Indonesia