Searcher milik India. (Foto: bharat-rakshak)
11 Februari 2012, Senayan: Rencana pembelian pesawat tanpa awak buatan Israel melalui negara ketiga oleh Kementerian Pertahanan dan TNI sebenarnya pernah menjadi wacana pada DPR periode 2004-2009. Namun, Komisi I DPR ketika itu menyatakan penolakan.
"Komisi I DPR periode lalu telah menolak mentah-mentah. Pemerintah sengaja mencari celah dan lengah DPR, dengan cara apapun untuk tetap mewujudkan keinginannya memiliki pesawat tanpa awak dari bangsa penjajah rakyat Palestina itu," kata mantan anggota Komisi I DPR Yuddy Chrisnandi pada Jurnalparlemen.com.
Mantan politisi Golkar yang kini menjabat Ketua DPP Partai Hanura ini menjelaskan, pada periode DPR lalu pemerintah belum sampai mengajukan anggaran ke DPR,untuk realisasi pembelian pesawat tanpa awak itu.
"Hal itu bisa jadi lantaran Pemerintah sudah tidak nyaman dengan sikap Komisi I DPR, yang memang sangat keras menolak rencana pembelian pesawat tanpa awak dari Israel itu," ujarnya.
Karena itu Yuddy mengaku terkejut, saat muncul informasi jika Pemerintah telah merencanakan dan mempersiapkan pembelian pesawat tanpa awak dari Israel itu sejak 2004 lalu. Bahkan hingga akhirnya pada 2006 telah terjadi kesepakatan dengan perusahaan asal Filipina (Kital Philippine Corporation-KPC) untuk kepentingan pembelian pesawat dari Israel tersebut.
"Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata pesawat tanpa awak yang dipesan itu akan segera tiba di tanah air pada tahun ini," tegasnya.
Yang jadi pertanyaan kemudian,kata Yudi, pemerintah membeli pesawat tanpa awak dari Israel itu menggunakan uang yang bersumber dari mana. Mengingat DPR periode lalu dan DPR periode saat ini tidak pernah menyetujui alokasi anggaran untuk pembelian pesawat tanpa awak dari Israel itu.
"Saya rasa tugas DPR saat inilah yang harus memastikan dan mendesak Pemerintah untuk menjelaskan dalam masalah ini.terutama menyangkut sumber pembiayaan untuk pembelian pesawat tanpa awak dari Israel tersebut," ujarnya.
Menurut Yudi,jika benar Pemerintah telah memasan pesawat tanpa awak buatan Israel dan akan segera tiba ditanah air pada tahun ini, pembelian pesawat itu menjadi ilegal.
Sumber: Jurnal Parlemen
NEGARA KITA JAGOAN OLIMPIADE SAINS DAN MATEMATIKA TINGKAT DUNIA, SUDAH TERBUKTI DARI MEDALI-MEDALI EMAS YANG TELAH DIPEROLEH PARA SISWA NKRI.MAKA DARI ITU BPPT, LIPI, BATAN, LAPAN, LEMBAGA RISET ITB, LEMBAGA RISET ITS DAN LAIN SEBAGAINYA BERKUMPUL MENJADI SATU UNTUK MEMBUAT YANG LEBIH SILUMAN DAN LETHAL LAGI KETIMBANG UAV ATAU ALAP-ALAP KATROX BANGSA PENJAJAH ISRAEL !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteKURANG APA LAGI AYO !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
PASTI BISA !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Bapak bapak dan ibu-ibu anggota dpr. mulai tuh selidiki siapa yang mendalangi ide pembelian alat perang israel itu. Kalau bisa pecat saja dan nonjobkan. Kalau didikung sby, sby nya pun hajar/nonjobkan juga.
ReplyDeleteORANG DPR JANGAN SOK NGERTI STRATEGIS INTELEJEN RISET DAN DEVELOPMENT ANAK BANGSA KITA!!! PEMBELIAN SENJATA ISRAEL SEBENARNYA ADA SISI POSITIFNYA!!! KITA BELI SENJATA MEREKA, LALU KITA PROTOLI UNTUK DIPELAJARI STRUKTUR DAN KOMPONENNYA!!! APAKAH KITA HARUS NUNGGU DIEMBRGO SEPERTI IRAN DAN LALU HARUS MENEMBAK DRONE-NYA UNTUK BISA MEMPELAJARI SENJATA PIHAK ASING? SAAT-SAAT DAMAI SEPERTI INI KITA HARUS BELI SENJATA ASING TERMASUK ISRAEL, LALU KITA PROTOLI DAN PELAJARI, LAKUKAN REVERSE ENGINEERING DAN SESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN PERTAHANAN DALAM NEGERI INDONESIA!!!! "INDONESIA NEGARA BESAR!"
ReplyDelete