Pesawat latih/serang ringan T-50 dipilih Indonesia untuk menggantikan Hawk. (Foto: KAI)
16 Agustus 2011, Jakarta (Jurnas.com): Dalam bidang pertahanan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) kita tingkatkan kemampuan dan profesionalitasnya. Pembangunan TNI kita tujukan untuk mengembangkan TNI yang tidak saja terlatih, namun juga memiliki tingkat kesiapan yang tinggi dalam penugasan.
“Dengan kemampuan keuangan negara yang makin meningkat, kita juga terus memodernisasi kekuatan dan alat utama sistem persenjataan (Alutsista),” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dihadapan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di gedung Nusantara, Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).
Kepala Negara menegaskan ingin memperkokoh tradisi di lingkungan TNI, yang memastikan bahwa seluruh jajaran TNI konsisten dalam mengikuti kebijakan politik negara. Dalam arti, TNI yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi, supremasi hukum, penghormatan kepada hak asasi manusia, serta patuh pada hukum nasional dan berbagai konvensi internasional yang telah diratifikasi.
Pada kesempatan itu, Presiden menyebutkan beberapa contoh sukses TNI. Di antaranya penugasan TNI dalam operasi militer selain perang, khususnya dalam tanggap darurat penanggulangan bencana, penugasan di wilayah perbatasan demi terpeliharanya keutuhan NKRI, dan pembebasan kapal niaga beserta 20 awaknya yang disandera oleh perompak Somalia yang berakhir sukses. “Itu menjadi contoh nyata bagi keandalan dan pengabdian tanpa putus dari seluruh prajurit TNI,” kata Presiden.
Menurutnya, semua itu menunjukkan konsistensi TNI atas komitmennya terhadap keselamatan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
Sumber: Jurnas
No comments:
Post a Comment