F-15SG AU Singapura, jet tempur tercanggih di kawasan Asteng. (Foto: DID)
1 Februari 2011, Jakarta -- (Jurnas): Peta kekuatan militer asing saat ini sudah tidak bisa dianggap sepele. Dari berbagai informasi, peningkatan kekuatan militer asing yang berpotensi mengancam kedaulatan NKRI yang berada dekat di seputar wilayah Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal ini disampaikan oleh Kapten Sus Ardhianto dalam acara paparan Intelijen yang diprakarsai oleh Asintel Kosekhanudnas I Kolonel Sus Abriyanto Datu Indarwan di Aula Iskandar Kosekhanudnas I, Jakarta, Senin (31/1).
"Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah kedaulatan yang sangat luas dibandingkan dengan negara lain. Namun, kekuatan militer yang dimiliki negara kita tidak sebanding dengan luasnya wilayah yang harus dipertahankan," kata Ardhianto.
Ia mencontohkan, Singapura, negara kecil tetapi memiliki kekuatan udara dengan sejumlah pesawat tempur generasi terbaru. "Tentu menjadikan negara tersebut percaya diri dan sekaligus menjadi ancaman yang potensial bagi Indonesia," ujarnya.
Diakhir paparan, Asintel Kosekhanudnas I juga berpesan agar sebagai prajurit TNI AU harus selalu memiliki sense of intelijen dengan selalu mengetahui informasi terkini dalam perkembangan dunia dengan harapan dapat memahami apa yang harus diperbuat dalam kondisi dan situasi apa pun yang berkembang secara profesional.
Sumber: Jurnas
saya menyarankan mesin2 pesawat terbang/kapal selam, agar dihibahkan ke Universitas agar para mahasiswa tergerak dan mempelajari ilmu2 yg dimiliki oleh mesin2 tsb. Contoh, china maju pesawat canggihnya krn dipelajari oleh para sarjana china dan munculah pesawat2 canggih J-11 WS-10,dll
ReplyDeleteTNI HARUS TEGAS DALAM PERATURAN, BILA PRAJURIT MELANGGAR ATURAN YG MENYANGKUT ATAU BISA MEMBAHAYAKAN KEAMANAN NASIONAL JANGAN SAMPAI DI KASIH AMPUN / DI PECAT DG TIDAK HORMAT. TNI HARUS MENAMBAH PERSONIL MAUPUN ALUTSISTA TERUS MENERUS SAMPAI MINIMAL 50 KALI DARI KEKUATAN MEF. SELAMAT BERJUANG TNI, MAJU TERUS.......JANGAN LUPAKAN EMBARGO YG MENYAKITKAN.......
ReplyDelete