Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Tuesday, April 27, 2010
Survei UI Sebut Malaysia Sebagai Ancaman Utama Indonesia
26 April 2010, Jakarta -- Mayoritas mahasiswa FISIP Universitas Indonesia yang mengikuti survei tentang pengetahuan dan persepsi mereka terhadap komunitas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara menganggap Malaysia sebagai ancaman keamanan utama Indonesia. Dari 250 mahasiswa berusia 17-23 tahun yang mengikuti survei diselenggarakan dosen senior FISIP UI, Edy Prasetyono, PhD pada Februari dan Maret 2010, sebanyak 120 orang atau 48 persen memilih Malaysia menjadi ancaman keamanan utama Indonesia.
Hasil survei diungkapkan Edy Prasetyono yang juga Wakil Dekan FISIP Universitas Indonesia (UI) dalam seminar tentang 'Pengetahuan dan Persepsi Mahasiswa terhadap Komunitas ASEAN 2015' di kampus UI Depok, Senin. Selain Malaysia, empat negara lainnya yang dipersepsi mahasiswa FISIP UI sebagai ancaman keamanan utama bagi Indonesia adalah Amerika Serikat (27,6 persen), Cina (12 persen), Australia dan Singapura (masing-masing 3,6 persen).
Sebanyak 69,6 persen responden survei itu juga menilai Malaysia sebagai pesaing Indonesia di era globalisasi di samping Cina. Hasil survei itu menegaskan bahwa Malaysia dipandang banyak responden sebagai negara yang 'harus diantisipasi Indonesia' dalam konteks persaingan global, kata Edy Prasetyono, dalam seminar yang juga menghadirkan Peneliti Lembaga Studi Strategis Indonesia Bantarto Bandoro MA itu.
Selain itu Malaysia termasuk salah satu dari 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang paling dikenal mayoritas mahasiswa FISIP UI. ASEAN beranggotakan Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Singapura, Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan Laos. Sebanyak 95,6 persen responden menempatkan Malaysia sebagai negara anggota ASEAN yang paling dikenal disusul Singapura (93,2 persen) dan Thailand (51,6 persen).
Republika
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment