Prajurit Paskhas TNI AU Lanud Pekanbaru menunjukkan kebolehan dalam atraksi peringatan HUT TNI AU ke-64 di Lanud Pekanbaru, Riau, Jumat, (9/4). Dalam peringatan itu prajurit TNI AU dituntut menigkatkan loyalitas, disiplin, dedikasi dan profesinalisme dalam menjalankan tugas. (Foto: ANTARA/Muhammad Said/Koz/hp/10)
09 April 2010, Pekanbaru -- Pangkalan TNI AU (Lanud) Pekanbaru, Riau, saat ini hanya memiliki satu skuadron tempur. Kondisi ini tergolong minim, mengingat wilayah pengawasannya di seluruh Sumatra, termasuk perairan paling sibuk di dunia, Selat Malaka.
Komandan Lanud Pekanbaru Kolonel (Pnb) Nanang Santoso, Jumat (9/4), mengatakan Markas Besar TNI AU memang berencana meningkatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Lanud Pekanbaru.
"Tipe Lanud Pekanbaru rencananya juga akan dinaikkan dari B menjadi A. Paling tidak, akan ada penambahan satu skuadron tempur sehingga tipe Lanud Pekanbaru menjadi A," katanya.
Penambahan satu skuadron tempur tersebut kemungkinan besar tidak lagi menggunakan pesawat Hawk. Namun Nanang belum bisa memastikan pesawat temput jenis apa dan kapan rencana tersebut terealisasi. "Tergantung keuangan negara dan political will," jelasnya.
Peningkatan alutsista di Lanud Pekanbaru itu, menurutnya, penting mengingat skuadron ini hanya satu-satunya yang ada di Sumatra. Jumlah satu skuadron dengan 24 pesawat tempur jenis Hawk tersebut belum ideal untuk mengawasi seluruh wilayah udara Sumatra.
"Belum lagi Riau merupakan wilayah Indonesia yang paling dekat dengan jalur perairan internasional Selat Malaka," ujar Nanang.
MI.com
No comments:
Post a Comment